Selain itu, Dyah juga meminta agar kader PKK yang mengikuti pelatihan tersebut dapat mengaplikasikan ilmunya dalam masyarakat untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi benda yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi. Misalnya, lanjut Dyah, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk perkebunan atau pertanian.
“Dengan demikian, resiko pencemaran lingkungan hidup karena sampah dapat dikurangi,” tutur istri Plt Gubernur Aceh itu.
Penanganan masalah sampah, kata Dyah, merupakan upaya untuk tetap melestarikan serta mewariskan lingkungan yang sehat bagi generasi selanjutnya.



















