Habanusantara.net, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. (PJHB) bersiap menambatkan jangkar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Perusahaan pelayaran ini akan melepas 480 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp50 per saham, setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga yang ditawarkan berada di kisaran Rp310 hingga Rp330 per lembar, yang jika terserap penuh akan mengisi kas perusahaan hingga Rp158,4 miliar. Sebuah langkah besar bagi perusahaan yang sudah lama berlayar di bisnis jasa transportasi laut dan kini siap menyeberang ke perairan publik pasar modal.
Selain saham, PJHB juga menyiapkan bonus bagi calon investornya: sebanyak 240 juta Waran Seri I atau sekitar 16,67 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang tercatat pada saat penjatahan. Mekanismenya, setiap dua saham yang dibeli akan disertai satu Waran Seri I yang bisa ditebus menjadi saham baru dengan harga pelaksanaan Rp330 per lembar.
Menariknya, waran tersebut baru bisa dikonversi menjadi saham setelah enam bulan sejak diterbitkan, tepatnya mulai 4 Mei hingga 4 November 2026. Bila seluruh waran itu dieksekusi, perusahaan berpotensi mengantongi tambahan dana segar hingga Rp79,2 miliar.
Untuk mengarahkan kapal besar ini agar berlayar mulus di perairan bursa, PJHB menunjuk PT Pilarmas Investindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk belanja modal. Fokus utamanya adalah pembangunan tiga unit kapal baru berjenis Landing Craft Tank (LCT), yang akan memperkuat armada perusahaan di segmen jasa transportasi laut.
Sementara hasil dari pelaksanaan Waran Seri I nantinya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan bakar solar serta perawatan kapal agar tetap prima menantang gelombang bisnis pelayaran nasional.
Masa penawaran awal saham PJHB akan berlangsung pada 22–27 Oktober 2025. Jika tak ada aral melintang, tanggal efektif emisi dijadwalkan pada 29 Oktober, dan penawaran umum perdana dimulai pada 30 Oktober hingga 3 November 2025. Saham dan Waran Seri I akan didistribusikan pada 4 November, sebelum resmi berlabuh di BEI sehari kemudian, 5 November 2025.
PJHB tampak percaya diri menyongsong babak baru ini. Dengan tambahan modal dari publik, perusahaan berharap armadanya tak hanya berlayar di laut, tapi juga menembus samudra kompetisi bisnis yang lebih luas—menjadi bukti bahwa pelayaran Indonesia masih punya daya dorong kuat di tengah arus ekonomi modern.
