Habanusantara.net – Di tengah ramai pemberitaan soal pernyataan Bupati Aceh Besar Syech Muharram, muncul pembelaan dari tokoh masyarakat Pulo Aceh yang menilai isu tersebut telah dibesar-besarkan.
Menurut Hasmi, Imum Mukim Pulau Nasi, konteks ucapan sang bupati saat kunjungan ke Puskesmas Baitussalam telah disalahartikan media, padahal maksudnya justru untuk memperkuat pelayanan publik di wilayah terpencil.
Hasmi, Imum Mukim Pulau Nasi sekaligus warga Gampong Alue Reuyeung, Kecamatan Pulo Aceh, menilai pemberitaan yang beredar di sejumlah media terlalu berlebihan dan tidak mencerminkan konteks sebenarnya dari ucapan Syech Muharram.
Menurut Hasmi, pernyataan Syech Muharram saat meninjau Puskesmas Baitussalam sama sekali tidak bermaksud merendahkan wilayah Pulo Aceh, melainkan bentuk dorongan disiplin bagi tenaga kesehatan (nakes) agar bekerja lebih baik dan tidak meninggalkan tugas.
“Kami warga Pulo Aceh memahami maksud beliau. Itu bukan hinaan, tapi penegasan agar tenaga kesehatan yang malas tidak dibiarkan. Beliau ingin pelayanan kesehatan di daerah kami justru semakin diperkuat,” ujar Hasmi kepada wartawan, Sabtu (18/10/2025).
Hasmi menegaskan, masyarakat Pulo Aceh tidak merasa tersinggung atas pernyataan tersebut, justru menyambut baik perhatian Bupati Muharram yang telah beberapa kali turun langsung ke Pulo Aceh untuk memastikan layanan publik di sana berjalan dengan baik.
“Syech Muharram sudah datang langsung ke sini, bahkan berjanji memperbaiki infrastruktur dan layanan kesehatan. Kami tahu betul niat beliau untuk membangun. Jangan sampai niat baik disalahartikan,” tambahnya.
Tokoh masyarakat tersebut juga meminta media dan pihak luar agar tidak memperkeruh suasana dengan narasi yang dapat menimbulkan kesalahpahaman antara pemerintah dan warga kepulauan.
“Sebagai pemimpin, beliau tentu ingin memberi efek jera kepada ASN yang tidak disiplin. Tapi bukan berarti Pulo Aceh dijadikan tempat buangan. Itu hanya bentuk komunikasi tegas, bukan merendahkan,” jelas Hasmi.
Hasmi berharap publik dapat melihat konteks pernyataan tersebut secara utuh, bukan hanya potongan kalimat yang bisa memicu kesalahpahaman. Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap fokus pada hal-hal positif yang telah dilakukan pemerintah daerah selama ini.
“Kami di Pulo Aceh tidak pernah merasa direndahkan. Justru kami bersyukur karena daerah kami semakin diperhatikan. Program pembangunan mulai jalan, dan komunikasi dengan pemkab juga semakin terbuka. Kami tentu senang jika Pak Bupati menambahkan jumlah tenaga kesehatan di Pulo Aceh, karena menurut kami saat ini memang kekurangan tenaga kesehatan,” tutupnya.
Sebelumnya, pernyataan Bupati Aceh Besar saat kunjungan ke Puskesmas Baitussalam menjadi sorotan setelah dikutip sebagian media. Dalam kesempatan itu, Syech Muharram meminta laporan terhadap tenaga kesehatan yang malas atau sering absen.
Saat itu, ia juga menegaskan akan menempatkan mereka ke daerah yang masih kekurangan tenaga medis seperti Pulo Aceh dan Leupung. Namun, sebagian pihak menilai ucapannya terkesan merendahkan wilayah Pulo Aceh, anggapan yang kini dibantah langsung oleh tokoh masyarakat setempat.