Habanusantara.net – Dalam upaya untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan seni, Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Jantho Aceh Besar telah mengambil langkah yang kreatif dengan mengikuti pelatihan seni lukis. Pelatihan ini diberikan oleh para dosen yang berkompeten dari Institute Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.
Keuchik Jantho Makmur, Sabri, menyampaikan pentingnya dukungan pemerintah gampong terhadap kegiatan ini. “Pemerintah Gampong sangat mendukung kegiatan pengenalan kreativitas seni pada media tas dan sebagainya bagi Pengurus TP PKK Jantho Makmur yang diberikan oleh dosen dan mahasiswa ISBI Aceh,” ujarnya dengan semangat.
Program ini bertujuan untuk menghasilkan produk kreatif dan inovatif melalui seni lukis pada media tas dengan teknik dekoratif. Para peserta pelatihan ini mendapatkan bimbingan dari para dosen ISBI Aceh, seperti Miftahun Naufa, Anni Kholilah, Muhammad Ghifari, beserta beberapa mahasiswa dari Program Studi Seni Rupa Murni dan Program Studi Desain Komunikasi Visual.
Ketua TP PKK Gampong Jantho Makmur, Suryani Sabri, menekankan betapa pentingnya kehadiran ISBI Aceh dalam memberikan sentuhan seni, estetika, dan meningkatkan kreativitas masyarakat secara langsung. “Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, kami mendapatkan pengenalan bagaimana melukis pada media tas dan bagaimana menjadikan tas yang polos memiliki nilai seni dan menjadi produk inovatif yang tentunya memiliki nilai jual lebih,” ujarnya.
Suryani juga menambahkan bahwa melalui pengenalan seni lukis ini, mereka berharap dapat menghasilkan produk-produk kreatif dan inovatif yang dapat diikutsertakan dalam perlombaan maupun pameran-pameran kelompok PKK tingkat Kabupaten.
Dosen ISBI, Anni Kholilah, M.Sn., menjelaskan bahwa proses penciptaan karya seni melalui kegiatan ini melibatkan beberapa tahapan. Tahap pertama dimulai dengan perancangan sketsa dan desain gambar oleh setiap peserta. Setelah itu, para peserta diberikan tas untuk diberi motif dekoratif sesuai dengan desain yang telah mereka rancang sebelumnya. Tahap ini, menurut Anni, sedikit lebih sulit karena peserta harus menggunakan kuas dan cat secara langsung pada media tas. Tahap terakhir melibatkan pemberian kontur atau outline pada setiap motif dekoratif yang telah selesai dilukis pada tas.
Semakin berkembangnya kemampuan seni di kalangan masyarakat, diharapkan bahwa hasil-hasil kreatif dari pelatihan ini akan terus memberikan inspirasi dan kemungkinan adanya pengembangan lebih lanjut dalam bidang seni dan kerajinan di wilayah Aceh Besar.