Habanusantara.net – Anggota DPRA, Martini, mengusulkan agar Pemerintah Aceh menghadirkan program subsidi mahar pernikahan bagi anak muda yang ingin menikah namun terkendala tingginya biaya ditengah melonjaknya harga emas. Usulan ini disampaikannya dalam rapat paripurna di DPR Aceh, Selasa (18/11/2025).
Menurutnya, lonjakan harga emas mencapai Rp7 juta lebih per mayam (3,3 gram) dalam beberapa waktu terakhir membuat semakin banyak pasangan muda menunda pernikahan karena tidak mampu memenuhi besaran mahar yang kini kian memberatkan.
Martini menegaskan bahwa kondisi tersebut sudah menjadi keluhan luas masyarakat di dapilnya. “Banyak sekali anak muda kita yang ingin menikah, tetapi terkendala mahalnya mahar. Mereka butuh bantuan untuk memulai kehidupan baru,” ujarnya.
Menurutnya, jika ada skema subsidi mahar akan membantu menekan beban ekonomi sekaligus mendorong stabilitas sosial di kalangan generasi muda. “Saya mewakili masyarakat dan harus saya sampaikan. Walaupun kebijakannya semua ada di pemerintah,” kata Martini.
Selain usulan subsidi mahar, Martini juga menyampaikan sejumlah persoalan lain yang menjadi perhatian masyarakat. Ia menyoroti kelangkaan gas LPG yang menyulitkan kebutuhan rumah tangga maupun pelaku UMKM. Menurutnya, kelangkaan ini membuat masyarakat semakin tertekan, karena gas menjadi kebutuhan utama sehari-hari. Ia meminta Pemerintah Aceh segera memastikan ketersediaan LPG dan menindaklanjuti persoalan distribusi di lapangan.
Ia juga menyinggung laporan mengenai penjualan rumah duafa dengan harga mencapai Rp10 juta hingga Rp20 juta per unit oleh oknum tertentu. Martini meminta pemerintah menindak tegas dan menertibkan praktik tersebut, karena rumah bantuan seharusnya diberikan gratis kepada warga tidak mampu.
“Mohon juga, kiranya bisa diolokasikan tanah juga bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu,” tuturnya.[Fira]




















