Daerah

Panglima Muda Pulo Aceh Bela Bupati Muharram: Itu Tegas, Bukan Hinaan

×

Panglima Muda Pulo Aceh Bela Bupati Muharram: Itu Tegas, Bukan Hinaan

Sebarkan artikel ini
Ayah Krin (paling kanan) saat bersama Syech Muharram. Foto: Dok. Pribadi

Habanusantara.net – Polemik yang sempat mencuat terkait pernyataan Bupati Aceh Besar, Muharram Idris atau akrab disapa Syech Muharram, mendapat pembelaan dari Panglima Muda Pulo Aceh, Shadiqin.

Pria yang akrab disapa alias Ayah Krin itu menegaskan, ucapan Bupati Aceh Besar tersebut seharusnya tidak dipahami sebagai bentuk penghinaan terhadap wilayah Pulo Aceh, melainkan sebagai dorongan bagi aparatur sipil negara (ASN) agar lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.

“Saya paham betul maksud beliau. Itu bukan hinaan, tapi bentuk ketegasan sebagai pemimpin daerah. Jangan dibalik maknanya, karena yang beliau inginkan adalah aparatur yang malas harus diberi efek jera dan diarahkan ke tempat yang membutuhkan tenaga mereka,” kata Shadiqin saat dimintai tanggapannya oleh wartawan, Sabtu (17/10/2025).

Menurut Ayah Krin, masyarakat Pulo Aceh selama ini justru melihat perhatian besar dari Bupati Muharram. Bahkan, ia beberapa kali turun langsung ke wilayah kepulauan tersebut untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik dan memperhatikan beberapa infrastruktur.

“Beliau sudah datang beberapa kali untuk melihat langsung kondisi Pulo Aceh. Itu bukti nyata perhatian pemerintah. Jadi jangan karena satu potongan kalimat, semua niat baik beliau dipelintir seolah menghina masyarakat,” ujarnya.

Ayah Krin juga menilai, reaksi berlebihan dari sebagian pihak justru berpotensi memperkeruh suasana dan memecah hubungan baik antara pemerintah daerah dengan masyarakat Pulo Aceh yang menginginkan perubahan.

“Kami sebagai masyarakat Pulo Aceh tidak tersinggung. Yang penting pemerintah terus memperhatikan kebutuhan kami. Jangan sampai narasi salah tafsir ini dijadikan alat politik untuk menyerang pribadi Bupati,” tegasnya.

Ayah Krin menambahkan, ucapan Bupati yang meminta laporan terhadap tenaga kesehatan malas adalah bentuk tanggung jawab moral agar pelayanan publik di Aceh Besar, khususnya di daerah terpencil seperti Pulo Aceh, semakin membaik.

“Kalau pemimpin diam saja terhadap ASN yang malas, itu baru salah. Justru dengan ketegasan seperti ini, kami di Pulo Aceh merasa diperhatikan. Kita ingin tenaga kesehatan yang benar-benar bekerja dengan hati, bukan sekadar hadir,” pungkasnya.

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close