Daerah

Pemkab Aceh Barat Tinjau WTP Perumdam Tirta Meulaboh, Gandeng PT Moya Indonesia untuk Perbaikan SPAM

×

Pemkab Aceh Barat Tinjau WTP Perumdam Tirta Meulaboh, Gandeng PT Moya Indonesia untuk Perbaikan SPAM

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat memulai langkah baru dalam upaya meningkatkan pelayanan air bersih masyarakat dengan mengundang pihak swasta bermitra. Pada Selasa, 23 September 2025, perwakilan dari PT Moya Indonesia melakukan kunjungan ke instalasi pengolahan air (Water Treatment Plant / WTP) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Meulaboh. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sistem penyediaan air minum (SPAM) dan merancang perbaikan di berbagai lini, mulai dari hulu hingga layanan pelanggan.

Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Kurdi, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran tim dari PT Moya Indonesia. Menurutnya, Pemkab melihat potensi besar dari pengalaman dan kompetensi perusahaan tersebut dalam memperbaiki sistem penyediaan air minum. “Tim dari PT Moya Indonesia ini terdiri dari tujuh orang dengan berbagai keahlian, karena kita percaya portofolio dan pengalaman mereka dapat memperbaiki SPAM kita,” ujar Kurdi.

Target dan Potensi Perbaikan

Kurdi menjelaskan bahwa salah satu target utama yang hendak dicapai adalah pengelolaan air minum yang lebih baik — mulai dari pengambilan air baku hingga distribusi dan pelayanan ke pelanggan. Saat ini, Perumdam Tirta Meulaboh menghadapi persoalan besar yakni angka NRW (Non-Revenue Water / air hilang) yang mencapai 80%. Dengan intervensi yang tepat, diharapkan angka NRW ini bisa ditekan menjadi sekitar 60% pada tahun 2026, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas.

Untuk mendukung target tersebut, tim dari PT Moya Indonesia yang hadir di lapangan membawa beberapa divisi penting: Business Development, Project Management, dan Strategic Management. Mereka akan melakukan analisis dan diskusi sepanjang kunjungan yang berlangsung hingga hari Kamis dan Jumat minggu yang sama.

Selain itu, Kurdi menyebut bahwa akan ada upaya formal untuk menjalin kerjasama melalui Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Aceh Barat dan PT Moya Indonesia. Bila berjalan lancar, MoU tersebut diperkirakan akan diteken pada 11 Oktober mendatang. Kurdi berharap kesepakatan ini menjadi dasar bagi pembenahan yang menyeluruh.

Laporan dari Lapangan: Apa yang Perlu Diperbaiki

VP Business Development PT Moya Indonesia, Ahmad Syafiq, memaparkan hasil temuan awal dari kunjungan mereka ke WTP Perumdam Tirta Meulaboh. Menurutnya, beberapa area membutuhkan revitalisasi segera, terutama di bagian produksi hulu — mulai dari sumber air baku, pompa, hingga instalasi yang mengolah air sebelum disalurkan.

“Selain itu, masyarakat juga sangat membutuhkan air bersih. Kita akan bantu bukan hanya di sisi WTP-nya, tetapi juga jaringan perpipaan dan daerah‑daerah yang berpotensi menjadi pelanggan baru,” kata Ahmad Syafiq.

Salah satu yang dianggap urgen adalah pemetaan permintaan air bersih oleh masyarakat. Dengan data yang baik, penyaluran air dapat dilakukan secara lebih fokus agar tidak terjadi idle capacity — yaitu jaringan atau sumber daya yang tersedia tetapi tidak digunakan maksimal. Dengan demikian, pertumbuhan Perumdam dapat menjadi lebih komersial dan sehat secara keuangan.

Perbaikan Layanan Pelanggan dan Administrasi

Tidak hanya aspek teknis fisik, Ahmad Syafiq juga menekankan pentingnya pembenahan di bagian administrasi, terutama sistem penagihan (billing system) serta pencatatan meter air. Ia menilai bahwa pencatatan meter yang efisien dan akurat akan membantu Perumdam mempercepat arus kas dari pembayaran pelanggan, serta mengurangi waktu pelayanan yang selama ini dianggap kurang efektif.

“Pencatatan meter perlu pelatihan supaya prosesnya tidak makan waktu lama. Itu sangat penting agar Perumdam Tirta Meulaboh bisa lebih gesit dalam pelayanan dan lebih baik dalam penerimaan pembayaran,” jelasnya.

Harapan Bersama Menuju SPAM yang Lebih Baik

Kedua pihak — Pemkab Aceh Barat dan PT Moya Indonesia — berharap bahwa kolaborasi ini tidak berhenti pada kunjungan semata. Dengan MoU yang direncanakan, Pemkab berharap semua rencana kerja dapat segera dikerjakan: mulai dari perbaikan hulu, peningkatan jaringan, hingga penyempurnaan sistem administrasi dan layanan pelanggan.

Kurdi menyatakan optimisme besar bahwa pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan manajemen PT Moya Indonesia akan menjadi bukti nyata perubahan. “Insya Allah, dengan dukungan pengalaman dan kemampuan teknis PT Moya, serta komitmen Pemkab Aceh Barat, kita bisa menurunkan tingkat NRW, meningkatkan layanan, dan memastikan masyarakat mendapatkan air bersih yang layak,” tutup Kurdi.

Bagi warga Meulaboh dan sekitarnya, inisiatif ini diharapkan menjadi angin segar. Selama ini, keterbatasan distribusi dan kualitas air telah menjadi keluhan lama. Bila semua pembenahan ditindaklanjuti dengan baik, masyarakat bisa menyaksikan peningkatan signifikan dalam ketersediaan air bersih, efisiensi biaya, dan keandalan layanan dari PDAM Tirta Meulaboh.

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close