Salah seorang warga, Laini juga mengaku untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya terpaksa harus menjual emas lantaran kopi yang menjadi sumber kehidupan belum panen.
“Iya, kami terpaksa harus jual emas untuk membeli kebutuhan sekolah anak-anak, mulai untuk biaya pendaftraan ulang, seragam sekokah, alat tulis dan kebutuhan lainya,”ujar Laini.[]