Headline

Tanpa Drama, Konfercab PWI Aceh Besar Tetapkan Kembali Jufrizal Jadi Ketua

×

Tanpa Drama, Konfercab PWI Aceh Besar Tetapkan Kembali Jufrizal Jadi Ketua

Sebarkan artikel ini
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin menyerahkan pataka organisasi kepada Ketua PWI Aceh Besar terpilih, Jufrizal pada rangkaian Konferkab II PWI Aceh Besar di Aula PWI Aceh di Banda Aceh, Rabu, 30 Juli 2025. (Dok PWI Aceh Besar)
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin menyerahkan pataka organisasi kepada Ketua PWI Aceh Besar terpilih, Jufrizal pada rangkaian Konferkab II PWI Aceh Besar di Aula PWI Aceh di Banda Aceh, Rabu, 30 Juli 2025. (Dok PWI Aceh Besar)

Habanusantara.net– Tidak ada suara gaduh. Tidak juga perebutan kursi. Konfercab II Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Besar yang digelar di Gedung PWI Aceh, Rabu (30/7/2025), berjalan seperti air mengalir. Tenang, tapi jelas arahnya.

Nama Jufrizal—atau yang biasa disapa Coy—kembali disebut. Bukan sebagai calon baru, tapi sebagai sosok lama yang masih dipercaya. Seluruh peserta sepakat, tak perlu cari yang lain. Semua suara bulat, aklamasi. Sudah cukup menjelaskan, mungkin.

“Selama masa pendaftaran, hanya satu yang mendaftar. Dan semua sepakat untuk menetapkannya kembali,” kata Azhari Usman, Ketua Panitia Konfercab, santai saja menyampaikan ke awak media.

Jufrizal bukan figur baru di tubuh PWI Aceh Besar. Ia memimpin sejak 2022, dan sempat menjabat sebagai pelaksana tugas saat organisasi ini masuk masa transisi. Dalam periode itu, organisasi tak hanya berjalan, tapi dinilai mampu menjaga napas jurnalistik di level lokal.

Usai ditetapkan sebagai ketua, Coy naik ke mimbar. Tidak banyak basa-basi. “Alhamdulillah. Terima kasih atas amanah ini,” ucapnya. Lalu dia lanjut, bicara soal langkah ke depan. Penguatan lembaga, peningkatan kapasitas, dan regenerasi. Itu tiga hal yang akan jadi prioritas.

Coy

“Kami tetap dorong pelaksanaan UKW (Uji Kompetensi Wartawan). Itu penting. Untuk profesionalisme dan untuk masa depan wartawan muda di Aceh Besar”

Ketua PWI Aceh Besar Terpilih

Proses pemilihan ini mendapat apresiasi dari Ketua PWI Aceh, M Nasir Nurdin. Ia hadir langsung, memantau jalannya Konfercab.

“Demokrasi berjalan baik. Tanpa gesekan, tanpa intrik. Ini bukti bahwa komunikasi internal sehat,” ujarnya. Ia berharap, di bawah kendali Coy, PWI Aceh Besar tetap bisa jadi ruang belajar dan tumbuh bagi wartawan-wartawan yang ingin menjaga idealisme profesi.

Tak bisa dipungkiri, jadi wartawan hari ini tidak mudah. Terutama di daerah. Ada tekanan, ada batasan. Di sisi lain, publik makin cerewet soal informasi. Itu sebabnya, organisasi seperti PWI tak boleh hanya jadi simbol. Harus hidup. Harus tanggap.

Dan Coy—dengan gayanya yang tenang tapi tegas—diharapkan bisa membawa PWI Aceh Besar tetap ada di jalur itu. Bukan hanya soal jabatan. Tapi tentang menjaga arah. Tentang merawat profesi yang, dalam banyak situasi, sering dituntut bekerja tanpa salah, tapi sering juga berjalan tanpa perlindungan.

Kini kepengurusan baru akan segera disusun. Rapat kecil, pembagian tugas, lalu mulai bekerja lagi. Tak banyak perayaan. Karena buat mereka, dipercaya untuk memimpin bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab yang baru.[]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close