Habanusantara.net – Lagi-lagi, nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) harus mengelus dada dan menarik napas panjang. Aplikasi andalan mereka, Byond by BSI, kembali “ngambek” di waktu yang tidak sopan –dini hari, saat banyak orang butuh transaksi penting, Sabtu 19 Juli 2025 pukul 00.30 WIB.
Alih-alih disambut dengan dashboard transaksi, para pengguna malah dikasih pesan galau khas anak senja: “Mohon kembali lagi nanti, ya!”
Iya, serius. Cuma itu. Seolah-olah lagi cancel janji kencan di detik-detik terakhir.
Gangguan ini tentu saja langsung membuat jagat maya heboh.
Banyak nasabah yang mengandalkan aplikasi untuk transfer tengah malam, isi saldo e-wallet, bahkan bayar cicilan bulanan, harus gigit jari.
“Katanya digitalisasi, kok error mulu?” keluh salah satu pengguna di media sosial dengan nada frustasi.
Pihak Byond akhirnya angkat suara… ya, walaupun cuma lewat notifikasi singkat juga.
Katanya: “Saat ini Byond by BSI dalam pemeliharaan sistem untuk meningkatkan layanan agar lebih optimal.”
Namun seperti kisah cinta tanpa kepastian, tidak dijelaskan kapan sistem ini bakal move on dari gangguan. Akibatnya? Sampai berita ini diturunkan, aplikasi masih ngambek dan belum bisa dibuka.
Lebih miris lagi, ini bukan pertama kalinya Byond ngadat. Sejak diluncurkan, aplikasi ini sudah berkali-kali bikin ulah: mulai dari gagal login, transaksi mental sendiri, sampai verifikasi yang lemotnya kayak sinyal 2G.
Tak heran kalau banyak nasabah mulai kehilangan kesabaran, dan juga kepercayaan.
“Kami butuh transparansi, bukan PHP,” ujar seorang nasabah yang enggan disebut namanya sambil memantau aplikasi yang masih loading tanpa ujung.
Di era serba digital dan cashless seperti sekarang, gangguan semacam ini bukan cuma bikin repot, tapi bisa bikin reputasi hancur lebur.
BSI harusnya sadar, kepercayaan nasabah itu mahal, dan kesabaran mereka bukan tak terbatas.
Hingga artikel ini tayang, belum ada pernyataan resmi dari pihak BSI. Pihak media sudah menanyakan ke Humas BSI, tapi responsnya sama seperti aplikasinya: diam seribu kata.
Sementara itu, para pengguna hanya bisa berharap, dan refresh aplikasi sambil menggumam, “Duh BSI… gangguan lagi, gangguan lagi!”