Habanusantara.Net – Muhammad Arazi merupakan satu-satunya peserta dari Kabupaten Bener Meriah yang lolos mengikuti seleksi Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) tingkat nasional yang mewakili provinsi Aceh.
Dalam ajang dua tahunan sekali itu, Muhammad Arazi akan mewakili Aceh dalam kategori Ilmu Hadist.
Anak kedua dari pasangan Hilmi Abdullah dan Rusna Dewi itu dipastikan jadi perwakilan Aceh dalam MQKN tahun 2025 setelah berhasil meriah peringkat pertama dalam seleksi Computer Based Test (CTB) tingkat provinsi yang dilaksanakan serentak oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada Juli yang lalu.
Dengan prestasi femilangnya tersebut, anak dari Desa Sukarami Atas, Kecamatan Wih Pesam lolos mengikuti MQKN 2025 yang akan berlangsung pada 1 sampai 7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adyiah Sengkang, Kabupaten Wajo, provinsi Sulawesi Selatan untuk memperkuat kafilah Aceh.
Santri dari dayah Madinatuddiniyah Al-munawarah, Kecamatan Wih Pesam itu telah mempersiapkan diri selama satu tahun untuk mengikuti ajang tersebut.
Semangat optimistis nya untuk mengembangkan dan memahami kitab klasik bahasa Arab menjadi motivasi utamanya untuk ikut perlombaan itu.
Selian itu, ia berkeinginan kuat untuk meningkatkan kapasitasnya dalam membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab-kitab klasik berbahasa Arab.
“Kemampuan ini sangat penting bagi saya, agar dapat mengakses khazanah keilmuan secara langsung dari sumber aslinya, memperdalam ilmi Agama dan memperluas wawasan keislaman,”kata Muhammad Arazi, Ahad (27/7/2025) kepada media ini.
Meski lahir di pedesaan dari keluarga sederhana, namun ia memiliki cita-cita yang luhur untuk membanggakan kedua orang tuanya, dan pondok pesantren tempat dia menimpa ilmu selama ini.
Asa dia untuk meraih prestasi di ajang nasional itu begitu kuat. Ia terus mempersiapkan diri untuk mempelajari ilmu hadist. Sebab selain ingin meraih prestasi di ajang nasional, anak dari guru MIN 14 itu menjaga dan melestarikan tradisi keilmuan dari Ponpes dan ajaran dari keluarga.
“Mengikuti perlombaan ini, salah satu cara saya untuk menjaga dan melestarikan keilmuan yang didapat dari Ponpes dan keluarga. Serta meningkatkan nilai-nilai kecintaan terhadap ilmu pengetahuan kitab kuning, sehingga dapat diwariskan nantinya kepada generasi,”ujar santri Ulya di Madinatuddiyah.
Sementara itu Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis) Kementerian Agama Bener Meriah, Hj Maryani, Mpd menyebutkan, Muhammad Arazi satu-satunya peserta dari Bener Meriah yang lolos mewakili Aceh dalam MQKN tahun 2025.
Meski begitu, pihaknya mengaku sangat bangga dan mengapresiasi prestasi yang diraih tersebut.
“Kita bangga dan apresiasi hasil yang diraih Muhammad Arazi, untuk itu mari kita semua memberikan doa dan dukungan agar ia bisa meraih cita-citanya untuk menjadi juara dalam MQKN nanti,”kata Maryani.




















