Habanusantara.net, Banda Aceh – Kapal Ferry Roro intensif berlayar melayani penyeberangan pemudik dan wisatawan dari dan ke Ulee lheue – Sabang pada hari Meugang (sebutan untuk dua hari jelang bulan puasa Ramadhan dan hari raya di Aceh) dan Idul Adha.
Kepala UPTD Wilayah I, Husaini Jamil dalam siaran persnya yang diterima habanusantara.net, Kamis (5/6/2025) menyebutkan, bahkan pada hari meugang, pelayanan penyeberangan dilakukan secara intensif dengan 4 trip kapal Ferry Roro dan 3 trip kapal cepat.
Husaini mengatakan, sementara pada hari pertama Idul Adha, tersedia 2 trip kapal Ferry Roro untuk mengakomodasi mobilitas masyarakat.
Sebutnya, dalam rangka menyambut Idul Adha 1446 H dan liburan tahun 2025, UPTD Wilayah I Pelabuhan Penyeberangan Aceh menempatkan sebanyak 25 petugas khusus untuk melayani para pemudik dan wisatawan yang hendak menyeberang ke Sabang.
Husaini menyampaikan kepada awak media bahwa semangat pelayanan yang diusung tahun ini adalah pelayanan yang humanis dan kolaboratif.
Pihaknya menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh untuk menghadirkan duta wisata atau Agam Inong Aceh guna memberikan informasi dan edukasi seputar budaya Aceh, destinasi wisata unggulan, serta sosialisasi zona bebas asap rokok.
Selain itu, pelayanan informasi kepada wisatawan kini ditingkatkan melalui pengembangan Tourism Information Centre (TIC) digital, yang dapat diakses secara mudah melalui gawai wisatawan.
Fasilitas ini memuat informasi destinasi, jadwal transportasi, layanan darurat, hingga rekomendasi kuliner dan penginapan.
Di area pelabuhan juga disediakan papan informasi digital dan area ramah anak dan difabel, sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan inklusif.
Husaini Jamil menambahkan bahwa pihaknya menargetkan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue sebagai Green Port pertama di Aceh.
Mewujudkan Green Port bukan hal yang mudah. Diperlukan dukungan seluruh pihak, terutama para pengguna jasa transportasi dan stakeholder terkait, untuk bersama-sama menciptakan pelabuhan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Konsep Green Port tidak hanya bertujuan mengurangi dampak negatif kegiatan pelabuhan terhadap lingkungan, tetapi juga mendorong peningkatan citra positif, serta menjadi daya tarik bagi investasi yang lebih berkelanjutan.
Husaini menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja UPTD Wilayah I Aceh setelah resmi dilantik pada 19 Mei 2025 sebagai bagian dari pelantikan pejabat Eselon II, III, dan IV.
“Target kita pada 2026 adalah mampu berkontribusi lebih besar terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah). Ini adalah amanah yang saya emban dan akan kami jalankan dengan sungguh-sungguh,” katanya. (Sudirman Mansyur/*).