Headline

Tarif PSK Banda Aceh Terungkap Saat Razia: ‘Rp500 Ribu per Jam, Bang’

×

Tarif PSK Banda Aceh Terungkap Saat Razia: ‘Rp500 Ribu per Jam, Bang’

Sebarkan artikel ini
Tarif PSK Banda Aceh Terungkap Saat Razia: 'Rp500 Ribu per Jam, Bang'
Tarif PSK Banda Aceh Terungkap Saat Razia: 'Rp500 Ribu per Jam, Bang'

Habanusantara.net,  Aksi razia yang dilakukan oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, pada Kamis dinihari, 17 April 2025, mengungkapkan fakta mengejutkan tentang tarif pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi di kota tersebut.

Salah satu wanita yang diamankan dalam razia di sebuah kafe di Gampong Blang mengungkapkan tarifnya yang mengejutkan: “Rp500 ribu per jam, Bang.”

Razia yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Illiza bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah dan Kasatpol PP/WH M Rizal, ini menjadi bagian dari upaya mereka dalam menegakkan syariat Islam di Banda Aceh.

Puluhan pelanggar syariat berhasil diamankan dalam razia yang menargetkan lokasi-lokasi rawan maksiat, seperti kafe yang dilengkapi fasilitas karaoke di Jalan Ujong Pancu, Gampong Blang.

Dalam razia tersebut, petugas Satpol PP/WH Banda Aceh berhasil mengamankan 29 orang, yang terdiri dari 12 wanita dan 17 pria, termasuk lima anggota TNI yang tengah asyik menikmati minuman beralkohol di kafe tersebut.

Menariknya, selain menemukan minuman keras, petugas juga mendapati wanita yang mengaku bekerja sebagai PSK dengan tarif Rp500 ribu per jam. Wanita tersebut mengaku menawarkan jasanya di sekitar kawasan kafe, yang sudah dikenal sebagai tempat hiburan malam.

Selain itu, petugas juga menemukan fakta lain yang mengejutkan. Di antara mereka yang diamankan, ada yang terlibat dalam praktik prostitusi, dengan beberapa di antaranya mengaku menerima permintaan khusus dari pelanggan.

Salah satunya mengungkapkan bahwa dirinya mendapat bayaran sebesar Rp500 ribu per jam untuk melayani pelanggan. Hal ini menjadi bukti bahwa praktek prostitusi di Banda Aceh bukan hanya terjadi di tempat-tempat tersembunyi, tetapi juga di tempat yang terkesan “terbuka.”

Razia tersebut berlanjut hingga tengah malam, dengan Wali Kota Illiza memantau langsung pemeriksaan terhadap para pelanggar syariat. Proses ini melibatkan tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memastikan bahwa tidak ada di antara mereka yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Fakta yang ditemukan semakin memperburuk kondisi tersebut, dengan beberapa di antaranya terbukti positif menggunakan narkoba.

Namun, razia tidak berhenti hanya pada kafe di Gampong Blang. Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah melanjutkan operasi dengan mendatangi sebuah hotel di Gampong Batoh, yang dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi pasangan yang tidak terikat pernikahan.

Di kamar nomor 202, petugas mendapati pasangan mesum yang diduga tengah melakukan hubungan di luar nikah. Barang bukti berupa kondom dan obat kuat semakin menguatkan dugaan pelanggaran syariat yang dilakukan oleh pasangan tersebut.

Kepada media, Wali Kota Illiza menegaskan bahwa operasi razia ini adalah bagian dari komitmennya untuk membersihkan Banda Aceh dari praktik-praktik maksiat yang selama ini meresahkan masyarakat. Ia menambahkan bahwa razia akan terus dilakukan secara rutin, karena masyarakat sudah terlalu lama resah dengan kondisi yang ada.

“Kami tidak akan berhenti. Razia ini akan kita lakukan secara rutin, menyahuti aspirasi masyarakat yang sudah terlalu lama resah atas kondisi hari ini,” kata Illiza.

Illiza juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak militer, khususnya Kodam Iskandar Muda, yang turut mendukung pelaksanaan razia tersebut. “Terima kasih kepada Bapak Pangdam Iskandar Muda, dan Bapak Danpomdam yang ikut turun ke lapangan bersama kami,” ujarnya.

Meski demikian, Illiza sadar bahwa penegakan syariat Islam di Banda Aceh tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan semua pihak. “Pemerintah kota dengan segala keterbatasan, tentu tidak mampu meng-handle semua. Butuh support dari segenap stakeholder terkait, termasuk partisipasi aktif warga kota,” tambahnya.

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close