IHSG berpotensi jatuh pada pembukaan perdagangan 8 April 2025 karena dampak tarif impor Trump dan gejolak pasar global. Simak proyeksi, sektor terdampak, serta peluang di tengah tekanan pasar saham.
Sentimen Global Menghantui Bursa Indonesia, Risiko Koreksi dalam Jadi Peluang Bagi Investor Cermat
Investor pasar saham Indonesia patut waspada jelang pembukaan perdagangan Selasa, 8 April 2025. Setelah libur panjang Idulfitri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami tekanan cukup dalam akibat efek berantai dari kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump serta tekanan dari bursa global lainnya.
Pasar Asia dan Wall Street Kompak Terkoreksi, Bursa Indonesia Siap Mengikuti?
Sinyal negatif datang lebih dulu dari bursa Asia dan Wall Street. Pada perdagangan Senin (7/4/2025), tujuh indeks utama di Asia terpantau melemah tajam, dengan Hang Seng bahkan mencatat penurunan drastis hingga 15,24%.
Kondisi serupa sebelumnya juga terlihat di Wall Street pada penutupan Jumat (5/4/2025), mempertegas bahwa tekanan global sedang tinggi.
Pakar keuangan Alexander Rahardjo memprediksi IHSG berpotensi terkoreksi lebih dari 2% dan bisa menyentuh level 6.300-an. Ia menyebutkan bahwa sentimen negatif datang tidak hanya dari pasar global, tetapi juga dari penantian keputusan tarif balasan Uni Eropa yang akan diumumkan pada Rabu, 9 April 2025.