Headline

Ribuan Warga Larut dalam Lantunan Zikir Semangat Kemerdekaan di Masjid Raya Baiturrahman

×

Ribuan Warga Larut dalam Lantunan Zikir Semangat Kemerdekaan di Masjid Raya Baiturrahman

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net– Ribuan warga Aceh tumpah ruah di Masjid Raya Baiturrahman pada malam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Dalam suasana yang penuh dengan khidmat, lantunan zikir menggema memenuhi setiap sudut masjid bersejarah ini, memancarkan semangat kemerdekaan yang menyatu dengan nilai-nilai spiritual Islam.

Acara zikir akbar ini dimulai tepat setelah shalat Isya berjamaah, di mana para jamaah dari berbagai daerah berkumpul dengan satu tujuan: memperingati kemerdekaan Indonesia sekaligus merenungkan makna kebebasan melalui pendekatan spiritual.

Dalam setiap lantunan zikir, tersirat harapan dan doa untuk bangsa yang lebih baik, berdaulat, dan berkah.

Masjid Raya Baiturrahman, yang telah lama menjadi simbol kebangkitan Islam dan semangat nasionalisme di Aceh, kembali menjadi saksi bagaimana ribuan umat Islam bersatu dalam keheningan zikir.

Acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Aceh bersama sejumlah ulama menegaskan pentingnya menjaga harmoni antara nilai-nilai agama dan nasionalisme, terutama dalam momentum penting seperti peringatan Hari Kemerdekaan.

Syekh Muhammad Nasiruddin, salah satu ulama yang memimpin zikir, menyampaikan bahwa kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari perjuangan yang tidak lepas dari doa dan zikir para pejuang bangsa.

“Zikir adalah pengikat antara kita dengan Sang Pencipta, dan malam ini kita mengikatkan doa dan zikir kita untuk kemerdekaan yang abadi,” ujarnya di hadapan para jamaah.

Puncak acara yang berlangsung pada malam 17 Agustus 2024, semakin khidmat dengan kehadiran Syekh Abdul Karim dari Jakarta, yang dikenal sebagai salah satu ulama kharismatik di Indonesia. Dalam tausiyahnya, Syekh Abdul Karim menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan umat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurutnya, semangat kemerdekaan yang dirayakan setiap tahun harus menjadi pengingat bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua, di mana nilai-nilai keislaman dan kebangsaan harus berjalan seiring.

“Masjid Raya Baiturrahman ini bukan hanya saksi sejarah perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan spiritual yang terus kita rawat. Zikir ini adalah bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas kemerdekaan yang diberikan, dan kita harus terus menjaganya dengan sebaik-baiknya,” tegas Syekh Abdul Karim.

Zikir: Menguatkan Rasa Cinta Tanah Air dalam Bingkai Spiritual

Acara zikir ini tidak hanya menjadi momen untuk merenungkan makna kemerdekaan, tetapi juga menjadi sarana penguatan rasa cinta tanah air melalui pendekatan spiritual. Banyak jamaah yang merasakan kedamaian dan ketenangan setelah mengikuti zikir, sebuah bukti bahwa spiritualitas dapat menjadi landasan yang kuat dalam membangun karakter kebangsaan.

Selain itu, Pemerintah Aceh berencana untuk menjadikan acara ini sebagai agenda tahunan, sebagai bentuk komitmen untuk terus menjaga kebersamaan umat dan menguatkan ikatan spiritual yang mendalam dengan nilai-nilai kebangsaan.

Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan keselamatan bagi bangsa Indonesia, serta harapan agar Aceh terus menjadi wilayah yang damai dan sejahtera. Dengan optimisme yang tinggi, para jamaah pulang dengan semangat baru, siap menyambut Hari Kemerdekaan dengan lebih bermakna.[]

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close