Habanusantara.net– Indonesia merasakan kehilangan yang mendalam dengan berita duka tentang meninggalnya Arist Merdeka Sirait, seorang pahlawan dalam perlindungan anak-anak. Dikenal sebagai pelindung gigih bagi generasi muda yang rentan, Sirait telah meninggalkan bekas yang tak terhapuskan dalam perjuangan untuk hak dan keadilan anak-anak.
Lahir pada tanggal yang sangat simbolis, 17 Agustus 1960, Arist Merdeka Sirait telah melalui perjalanan hidup yang penuh dedikasi. Karirnya sebagai pejuang anak dimulai dengan perannya sebagai aktivis buruh anak di awal 1980-an. Namun, bakat dan semangatnya segera memperoleh pengakuan yang lebih luas, mendorongnya untuk mendirikan Kompak, sebuah yayasan berkomitmen untuk memberikan pendidikan kepada buruh anak.
Tahun 1998 menjadi tonggak penting dalam perjalanan perjuangan Arist. Bersama sejumlah aktivis lain, termasuk Seto Mulyadi, ia mendirikan Komite Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Sebagai Sekjen Komnas PA selama 12 tahun sejak tahun itu, Arist memimpin dengan teladan dan dedikasi yang tak tertandingi. Ia membawa masalah perlindungan anak dari ibu kota hingga pelosok negeri, menjadikannya sebagai suara yang gigih untuk yang tak memiliki suara.
Setelah menggantikan Seto Mulyadi sebagai Ketua Komnas PA pada tahun 2010, Arist Merdeka Sirait mengukir sejarah baru dalam perjuangan perlindungan anak di Indonesia. Ia meneruskan peran tersebut dengan penuh semangat, menjadikan pemenuhan hak anak sebagai misi tak tergoyahkan dalam hidupnya.
Namun, pada Sabtu, 26 Agustus 2023, dunia kehilangan seorang pahlawan. Arist Merdeka Sirait berpulang di usia 63 tahun setelah berjuang melawan penyakit di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Kehilangan ini tak hanya dirasakan oleh keluarga terdekatnya, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Indonesia yang telah mengagumi dan menghormati perjuangannya.
“Saya mendapat kabar Bapak Arist Merdeka Sirait meninggal tadi pagi. Wafatnya beliau menjadi duka mendalam,” kata Junaidi Malik, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Arist dikenang sebagai teladan dalam konsistensi dan dedikasinya memperjuangkan hak anak-anak Indonesia. Bagi dia, kasus kejahatan seksual terhadap anak adalah batas yang tak boleh dilampaui.
Keluarga besar LPA Kabupaten Deliserdang bergabung dalam ungkapan duka cita. Arist Merdeka Sirait takkan pernah dilupakan, dan perjuangannya akan terus menjadi inspirasi bagi para pejuang hak anak di masa mendatang. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.
Arist Merdeka Sirait, nama yang akan tetap hidup dalam hati generasi muda Indonesia, terukir sebagai simbol perubahan dan pengabdian sejati dalam melindungi masa depan bangsa.[Jun]