Habanusantara.net, Pihak Honda, bersama dengan komunitas Grab Aceh, telah menggelar acara pelatihan safety riding dalam upaya meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara di kalangan para driver online di Aceh.
Dengan kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Kasie Dikmas Subdit Kamsel Ditlantas Polda Aceh, AKP Akhir Harsa, serta Aipda Akmal dan Aiptu Muslim, serta dukungan penuh dari pihak manajemen Grab Aceh, Sukri, acara ini benar-benar menjadi momen yang tak terlupakan.
Dalam suasana yang penuh semangat, instruktur handal Gerhat Estomihi Turnip, yang juga merupakan Instruktur Safety Riding Capella Honda Wilayah Aceh, memberikan pemaparan yang menggugah adrenalin mengenai penyebab terjadinya kesalahan saat berkendara.
Dengan gaya pengajaran yang keren, Gerhat menyoroti faktor-faktor manusia, kendaraan, dan lingkungan sekitar yang menjadi pemicu utama terjadinya kecelakaan. Dari kurangnya pengetahuan, teknik, kesehatan, emosi, hingga etika berkendara, semua aspek penting ini menjadi sorotan utama agar para peserta pelatihan dapat menghindari risiko kecelakaan di jalan raya.
Selain itu, Gerhat juga memberikan penekanan serius pada perawatan kendaraan yang tepat dan pentingnya pengamatan terhadap faktor lingkungan sekitar seperti pengguna jalan lain, kondisi cuaca, dan keadaan jalan. Dengan pendekatan yang interaktif dan penuh antusiasme, peserta pelatihan diajak untuk memahami praktik berkendara yang aman dan bertanggung jawab.
Antusiasme yang meledak-ledak dari para driver online di Aceh membuat acara pelatihan safety riding ini semakin meriah. Mereka memberikan apresiasi tinggi atas upaya nyata yang dilakukan oleh Honda dan Grab Aceh dalam meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara. Dengan semangat yang berkobar, para peserta berharap pelatihan ini akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi mereka dalam menghadapi tantangan di jalan raya yang semakin kompleks.
Honda dan Grab Aceh patut mendapatkan penghargaan atas inisiatif yang luar biasa ini. Acara pelatihan yang tak terlupakan ini diharapkan menjadi tonggak awal dari serangkaian upaya yang lebih besar dalam menciptakan budaya berkendara yang aman dan bertanggung jawab di Aceh, bahkan di seluruh Indonesia. Keselamatan berkendara adalah tanggung jawab bersama, dan melalui kolaborasi semacam ini, kita dapat mencapai tujuan tersebut dengan gemilang[SA]