Habanusantara.net, – Dalam upaya memerangi praktik riba yang merugikan umat Muslim, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP MM mengajak para ulama untuk bersinergi dan bekerja sama. Pada pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang diselenggarakan oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Besar, Iswanto menekankan pentingnya peran ulama dan pemimpin daerah dalam memerangi riba.
Riba, yang merupakan larangan dalam Islam, telah menyebabkan beberapa pedagang terjerat dalam praktik yang merugikan ini akibat kebutuhan pembiayaan usaha dan modal. Untuk itu, Iswanto menyatakan bahwa pemerintah akan terus berusaha untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam menyediakan alternatif pembiayaan. Selain itu, peran ulama dalam memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya riba melalui ceramah agama dan mimbar juga sangat penting.
“Dalam memberantas riba, kolaborasi antara Ulama dan Umara harus terus ditingkatkan. Kami akan terus mengupayakan pembinaan keagamaan bagi para pedagang, sehingga mereka dapat menjauhkan diri dari praktik riba yang merugikan,” kata Iswanto.
Selain memberantas riba, Pj Bupati juga menekankan pentingnya penguatan penegakan syariat Islam secara bersinergi antara lintas sektor dan lembaga terkait. Upaya pencegahan maksiat dan saling mengingatkan melalui sosialisasi juga harus digalakkan untuk mewujudkan penegakan syariat Islam yang lebih baik.
Pendidikan Kader Ulama Aceh Besar tahun 2023, yang mengusung tema peningkatan literasi ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin, menjadi langkah strategis dalam menyiapkan para ulama untuk menghadapi tantangan masa depan. Kegiatan tersebut melibatkan 92 kader ulama, dengan masing-masing kecamatan diwakili oleh empat orang utusan.
Zulfadhli SH MH, Kepala Sekretariat MPU Aceh Besar, menjelaskan bahwa selama satu hari, peserta pendidikan kader ulama akan mendapatkan pembinaan dan bimbingan mengenai ilmu tauhid, fikih, serta peran ulama dalam menghadapi tantangan zaman di masa depan. “Materi yang disampaikan terkait tauhid, fikih, dan bagaimana peran ulama di masa depan,” ungkap Zulfadhli.
Dengan sinergi antara ulama, umara, dan pemerintah, serta peningkatan literasi ajaran Islam, diharapkan riba dapat diberantas secara efektif, sehingga umat Muslim dapat membangun ekonomi yang lebih adil dan berkembang.[is]