BeritaInternasional

Wali Nanggroe Aceh Kunjungi Rusia, Jalin Kerjasama Iklim dan Ekonomi

×

Wali Nanggroe Aceh Kunjungi Rusia, Jalin Kerjasama Iklim dan Ekonomi

Sebarkan artikel ini

Haba Nusantara . NetWali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, melakukan kunjungan ke Negara Federasi Rusia dengan tujuan memperkuat kerjasama dalam bidang iklim dan ekonomi. Kunjungan tersebut meliputi Kota Kazan, Ibukota Negara Bagia Republik Tatarstan, dan Kota Moskow, Ibukota Federasi Rusia.

Selama berada di Rusia, Wali Nanggroe Aceh memiliki sejumlah agenda penting. Salah satunya adalah menjadi pembicara pada acara Climate Resilience: Russia-OIC countries dialogue, Russia Islamic World Kazan Forum 2023, dan Round Table “Rusia-Indonesia: Prospects Economic Cooperation”.

“Ini adalah kunjungan kedua Wali Nanggroe ke Kazan dan Moskow dalam rangka memenuhi undangan dari Presiden Republik Tatarstan dan Kantor Kepresidenan Federasi Rusia,” kata Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun, MPA.

Kunjungan kerja Wali Nanggroe di Rusia dilakukan mulai tanggal 14 hingga 24 Mei 2023.

Pada tanggal 18 Mei, Wali Nanggroe Aceh bergabung dalam sesi Climate Resilience: Russia-OIC Countries Dialogue atau Forum Ketahanan Iklim: Dialog Rusia-Negara-Negara OKI. Dalam forum tersebut, Wali Nanggroe dengan tegas menyatakan kesiapan Aceh untuk bekerjasama dengan Rusia dan negara-negara Islam dunia dalam upaya ketahanan iklim dan lingkungan.

“Aceh memiliki hutan tropis yang indah, satwa langka, dan pantai,” ujar Wali Nanggroe pada forum tersebut. Dia juga menekankan bahwa Aceh memiliki kawasan hutan yang baik dengan tutupan hutan mencapai 23 persen dari total tutupan hutan di Pulau Sumatera.

Wali Nanggroe menjelaskan bahwa hutan Aceh memiliki empat spesies kunci dalam satu bentang ekosistem dan berpotensi dalam mengurangi emisi karbon hingga tiga ton per hektar. Dia menegaskan pentingnya menjalin kerjasama internasional dalam menghadapi perubahan iklim dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.

Selanjutnya, pada tanggal 18 Mei juga, Wali Nanggroe Aceh menjadi pembicara pada Russia Islamic World Kazan Forum 2023. Acara ini dibuka oleh Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov, yang didampingi oleh pejabat tinggi Rusia seperti Wakil Perdana Mentri Marat Khusnullin, Menteri Pembangunan Ekonomi Maxim Reshetnikov, dan Perdana Mentri Tajikistan Kohir Rasulzoda

Selama forum tersebut, Wali Nanggroe Aceh juga melakukan penandatanganan Letter of Interest (LoI) atau Surat Minat Kerja Sama akademik antara Lembaga Wali Nanggroe Aceh dan Kazan State Power Enginering University (KSPPEU). LoI ini ditandatangani oleh Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, dan Rektor KSPPEU, Edvard Abdullazyanov.

Penandatanganan LoI tersebut menunjukkan niat baik kedua belah pihak untuk menjalin kerjasama di bidang akademik. Melalui kerjasama ini, Lembaga Wali Nanggroe Aceh berharap dapat memperluas jaringan kerjasama dengan universitas di Rusia, khususnya dalam bidang teknik dan energi

 

Wali Nanggroe Aceh menyampaikan harapannya agar kerjasama ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan sumber daya manusia di Aceh. Ia mengungkapkan bahwa Aceh memiliki potensi yang besar dalam bidang energi dan pengembangan teknologi, serta keinginan untuk memanfaatkan potensi tersebut melalui kerjasama dengan universitas terkemuka seperti KSPPEU.

Selain itu, pada tanggal 19 Mei, Wali Nanggroe Aceh kembali menjadi pembicara pada sesi Round Table “Rusia-Indonesia: Prospects Economic Cooperation” atau prospek kerjasama ekonomi antara Rusia dan Indonesia. Forum ini membahas berbagai isu penting, termasuk keamanan pangan, pariwisata, kesehatan, pengembangan SDM di bidang digital dan teknologi, transfer teknologi, serta pertukaran mahasiswa dan peneliti.

Dalam forum tersebut, Wali Nanggroe Aceh secara rinci menyampaikan potensi yang dimiliki Aceh dan status Aceh sebagai bagian otonom dari Indonesia. Ia menjelaskan bahwa otonomi Aceh memberikan kebebasan bagi Aceh untuk mengatur agenda pembangunan dan pengaturan bisnisnya sendiri. Dengan demikian, Wali Nanggroe menganggap dirinya sebagai wakil yang mewakili kepentingan Aceh dalam pertemuan tersebut.

Selain kunjungan ke Kota Kazan, Wali Nanggroe Aceh juga dijadwalkan untuk melakukan beberapa pertemuan di Kota Moskow mulai tanggal 21 Mei. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memperkuat hubungan bilateral antara Aceh dan Rusia, serta menjajaki potensi kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan investasi.

Kunjungan Wali Nanggroe Aceh ke Rusia diharapkan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak, khususnya dalam hal peningkatan kerjasama dalam bidang iklim, akademik, dan ekonomi(Is)

 

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Berita

ACEH TIMUR,HABANUSANTARA.net –  Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Kappija-21) Aceh melakukan Sosialisasi Mitigasi Bencana di SMAN 1 Idi, Aceh Timur, Rabu 3 September 2025. Kegiatan dilakukan di…

Headline

Habanusantara.net – Suasana rapat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Kota Ahlat, Provinsi Bitlis, sempat diwarnai insiden tak terduga pada Selasa 26 Agustus 2025. Dilaporkan, belasan polisi pengawal presiden Erdogan…

close