“Saat ini kita dihadapi dengan situasi Covid-19 dimana banyak juga perempuan yang masih berjuang dari hal ekonomi, kesehatan,” kata Khairani.
Ia berharap semua pihak dapat memberikan refleksi untuk Flower Aceh agar bisa terus memenuhi hak perempuan. Flower Aceh memiliki 4 isu strategis yang di advokasi diantaranya perempuan dan kemiskinan, perempuan dan kesehatan, perempuan dan lingkungan dan perempuan dan pendidikan.
“Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan dalam memberikan masukan terkait program unggulan selanjutnya,” tegas Khairani.
Flower Aceh, kata Khairani, terus melakukan advokasi untuk perubahan, adapun perubahan yang telah dilakukan dengan melahirkan qanun kiblah di Aceh Utara untuk kesehatan ibu dan hak reproduksi.
Khairani menilai, perencanaan yang selama ini hanya melibatkan pihak internal kurang efektif tanpa mendengar masukan dari pihak lain.
“Maka dari itu, pihaknya mengundang kurang lebih 40 peserta yang berasal dari unsur pemerintah, legislatif, CSO/LSM, para tokoh adat, agama serta tokoh perempuan akar rumput,”paparnya.



















