Habanusantara.net, Langsa – Ikan bandeng merupakan salah satu spesies ikan yang sangat dikenal di masyarakat dan menjadi unggulan dalam pengembangan budidaya perikanan di Indonesia karena termasuk jenis ikan yang paling banyak diproduksi baik untuk konsumsi maupun sebagai penghasil devisa.
Selain itu ikan bandeng juga merupakan salah satu ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, khususnya di Aceh.
Budidaya ikan bandeng banyak dilakukan di tambak-tambak tradisional. Aneka macam pengolahan ikan bandeng mempunyai andil dalam meningkatkan permintaan pasar.
Diantaranya seperti, bandeng presto, bandeng asap, otak-otak bandeng, hingga cheese stick tulang bandeng. Selain itu ikan bandeng juga bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan bakso,akan tetapi yang sering dijadikan sebagai olahan pembuatannya adalah ikan bandeng berjenis jantan.
Pasar yang cukup terbuka ini sepertinya belum memberikan keuntungan yang seimbang bagi petambak. Keuntungan yang diperolah petambak sangat minim tidak seimbang dengan yang diupayakan.
Kegiatan budidaya ikan bandeng yang dilakukan di perairan tambak terabrasi selain memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat sekitar perairan terabrasi kegiatan ini juga berfungsi dalam proses remediasi kondisi ekosistem pada perairan tambak teabrasi.
Gampong Seuriget merupakan salah satu daerah pesisir di kecamatan Langsa Barat yang memiliki areal sangat baik digunakan sebagai daerah pertambakan.
Ada beberapa tambak dalam operasionalnya yang masih menggunakan cara tradisional. Sistem budidaya secara tradisional masih menggunakan pakan alami, sehingga untuk meningkatkan teknologi budidaya perlu diubah menggunakan sistem budidaya intensif.
Sistem budidaya intensif menggunakan teknologi yang lebih maju, salah satunya yaitu menggunakan pakan buatan. Pakan buatan merupakan salah satu faktor produksi yang penting untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan bandeng.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan pakan buatan sangat besar bila dibandingkan dengan biaya produksi lainnya yaitu mencapai 50 – 60% dari total biaya produksi Bisnis budidaya bandeng di Kota Langsa, memiliki prospek yang menjanjikan.
“Hal itu, bisa dilihat dari hasil panen perdana ikan bandeng di gampong Seuriget kecamatan Langsa Barat pada tanggal 30 Juni 2022, sehingga upaya pengembangan klaster bandeng di gampong Seuriget menunjukkan kesuksesan,” kata Rahmat Kamis (30/06/2022).
Kesuksesan dari para petambak yang ada di Gampong Seuriget dapat diikuti oleh petambak lainnya. Budidaya bandeng di gampong Seuriget ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain untuk mengembangkan perekonomian lokal.
Sebelumnya klaster budidaya ini telah menunjukkan kajian komprehensif baik dari aspek teknis, sosial kelembangaan serta ekonomi, dan menghasilkan peta jalan yang menjadi acuan bersama. Rahmat mengungkapkan bahwa “Panen perdana bandeng dilakukan di lahan seluas 8 hektare yang terdapat 8.000 ekor ikan bandeng didalamnya.
Hasil pemanenan dapat mencapai sebanyak 3 ton ikan bandeng. Kami menargetkan 4-5 ekor per 2 Kgnya. Adapun nilainya sekitar Rp.30.000.000,00 selama masa pemeliharaan lima bulan. Adapun rata-rata pendapatan yang diraup pembudi daya mencapai Rp.123.000.000,00 per tahun, sedangkan setiap tahun terdapat dua siklus pemeliharaan.”
“Standar harga ikan bandeng pada dasarnya berkisaran Rp.16.000,00-Rp.23.000,00 per Kg. Hal ini juga ditentukan dengan keadaan cuaca,jika cuaca dilaut mengalami gelombang tinggi maka harga ikan bandeng akan melonjak lebih dari Rp.23.000,00/Kg.
Dikarenakan pada saat cuaca itu terjadi,para nelayan mengalami kesulitan dalam mencari ikan di laut. Hal ini sangat menguntungkan bagi pembudidayaan ikan bandeng dalam meraip keuntungan yang besar.” Ungkap Rahmat
Budidaya ikan Bandeng di gampong Seuriget diharapkan dapat menjadi motivasi dan contoh bagi masyarakat gampong lainnya yang memiliki tambak dan dalam mengembangkan ekonomi pada bidang perikanan.
Aktivitas yang dilakukan oleh warga gampong Seuriget terutama dusun Tanjung Sari lebih dominan ke arah nelayan, hal ini karena banyaknya pertambakan di area tersebut terutama pembudidayan ikan bandeng,ada juga pembudidayaan udang, pembudidayaan ikan mujahir dan lain sebagainya. Dengan adanya pembudidayaan tersebut warga gampong seuriget dapat menjadi suatu lapangan kerja bagi orang-orang diluar sana yang mengalami pengangguran.
Masyarakat gampong Seuriget mempunyai 70% persentase dalam melakukan pembudidayaan ikan bandeng hal ini dikarenakan pembudidayaan ikan bandeng lebih mudah dibandingkan dengan pembudidayaan lainnya dan juga pakannya relatif murah. Selain itu ikan bandeng ini bukanlah jenis ikan predator yang memakan segalanya.
Ikan bandeng ini juga kaya akan nutrisinya yang bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Kandungan yang terdapat pada ikan banden diantaranya,omega 3, vitamin B 12 dan B kompleks, vitamin A serta mengandung fosfor dan kalsium.
Team Penulis:
1. Nurul Wahyuni (Mahasiswa KPM Tahun 2022, Jurusan PGMI, Fakultas FTIK, NIM : 1052018027, IAIN Langsa)
2. Irhamah (Mahasiswa KPM Tahun 2022, Jurusan PGMI, Fakultas FTIK, NIM : 1052018026, IAIN Langsa)
3. Abbiyu Dwi Rizki (Mahasiswa KPM Tahun 2022, Jurusan PAI, Fakultas FTIK, NIM : 1012019080, IAIN Langsa)




















