Habanusantara.net, BANDA ACEH – Salah satu putra Aceh yaitu Sayed Muhammad Muliady SH masuk dalam bursa calon Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
Masuknya, Putra Aceh kelahiran Langsa itu mendapatkan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat Aceh.
Dukungan kali ini datang dari Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (IKAKUM USK).
“Kita IKAKUM USK memberi support luar biasa kepada beliau untuk ditetapkan sebagai Menpan RB dan terwakilkan putra Aceh untuk duduk menjadi menteri di kabinet Jokowi pasca Sofyan Djalil, juga tak lagi ada dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB),” kata Ketua IKAKUM USK Kamaruzzaman, SH atau yang akrab dipanggil “Ampon Man,” didampingi Sekretaris Royes Ruslan, SH.
Sayed Muliady kata Ampon Man, merupakan salah seorang alumni Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala. “Pak Sayed memiliki inovasi dan semangat tinggi dalam bekerja. Putra asal Aceh itu juga sarat dengan pengalaman dalam organisasi besar di tingkat nasional dan pernah menjabat sebagai sekjen DPP KNPI, PP GM FKPPI, juga pernah menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP” ungkap Ampon Man.
Menurut Ampon Man, Sayed Muhammad Muliady sosok yang tepat untuk menduduki kursi menteri, apalagi, pria kelahiran Langsa pada 3 April 1974 itu memiliki segudang pengalaman dan pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014, saat ini beliau aktif di PDIP.
“Dengan pengalaman beliau, kita minta pertimbangan Presiden Jokowi untuk untuk dipilih menjadi Menteri,” harapnya.
Senada disampaikan Sekretaris IKAKUM USK, Royes Ruslan SH, mengaku bangga, dan sangat mendukung Sayed Muliady untuk mengisi kekosongan kuota Aceh di kabinet setelah Pak Sofyan Djalil diganti. Beliau ini merupakan salah satu Alumni Fakultas Hukum Unsyiah.
Royes Ruslan yang juga Politisi Partai Demokrat Kota Banda Aceh ini berharap nama Sayed masuk dalam kabinet mengingat saat ini tidak ada lagi perwakilan Aceh di kabinet sekarang
“Kita berharap putra Aceh kembali mendapat kuota dalam kabinet Jokowi. Posisi ini penting bagi Aceh sebagai bagian dari penguatan perdamaian dan kepercayaan negara untuk Aceh,” ujarnya(Ismail)
