Beliau juga mengucapkan selamat kepada para tokoh akar rumput dan aktivis perempuan yang menerima penghargaan di HUT Flower Aceh ke-23 tahun.
Hendra juga menyampaikan tanpa keterlibatan perempuan Aceh, tidak akan ada damai di Aceh.
“Namun, rasa kecewa ketika berbicara soal perempuan di politik, saat ini hanya 12 orang yang terlibat di parlemen,”imbuhnya.
Hendra juga mengatakan, perempuan harus lebih serius berupaya agar ada peningkatan jumlah perempuan di parlemen untuk berjuang bersama memastikan anggaran yang benar-benar berpihak pada perempuan dan anak.
“Dalam anggaran tahun 2022, harus dipastikan untuk pemenuhan perempuan dan anak,”sebutnya.
Lanjutnya, ada sekitar Rp18,9 miliar anggaran yang dikelola oleh dinas DP3A dan menyumbang pokok pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Rp3,5 miliar. Namun, pemenuhan hak anak dan perempuan belum terlihat.
Hendra juga menegaskan, nanti pada sidang selanjutnya akan disampaikan dana ini belum cukup dengan kasus yang banyak.
“Kita lihat lagi RPJM Pemerintah Aceh bagian perempuan, ini tahun terakhir anggaran, harus dilihat lagi untuk anggaran pemenuhan hak anak dan perempuan di Aceh,” pungkas Politisi Golkar inj.(akbar)
