Syeh Medya menjelaskan melalui sanggar Seueng Samlakoe yang ia pimpin selama ini fokus pelestarian seni tradisi Aceh seperti Ca’e Aceh, Seumapa, Ratoh, Nazam dan Hikayat. Selain pengembangan seni tradisi grupnya juga punya anggota yang bisa mementaskan Cagok (lawak-red) Aceh yang sudah tampil di berbagai pementasan di seluruh Aceh.
Seni tradisi ini sebutnya perlu diregenerasi secara terus menerus, terutama kepada para anak muda supaya jangan salah kaprah. Jika hal ini tidak dilakukan, para generasi Aceh selanjutnya tidak akan mengenal lagi mana seni tradisi dan mana kreasi baru. Sebab itu, ia mengajak para peserta Kemah Seniman bisa mengenalkan kembali seni ini secara menyeluruh kepada masyarakat di gampong-gampong yang ada di Aceh Besar.
“Ketua sanggar kecamatan yang baru terpilih dalam kegiatan kemah seniman harus bisa menghidupkan kembali seni tradisi ini dan kami siap menfasilitasi nya,” tegas Medya Hus.



















