Habanusantara.net – Sebagai upaya meningkatkan pemahaman hukum dan literasi keuangan di kalangan santri kembali diperkuat melalui program Jaksa Masuk Dayah yang digelar Kejaksaan Tinggi Aceh.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Dayah Aceh dan Bank Aceh Syariah. Kegiatan ini berlangsung di Dayah Bustanul Ulum Alue Pinang, Langsa Timur, Kota Langsa, Sabtu (22/11/2025), dan dihadiri ratusan santri.
Program kolaboratif ini dirancang tidak hanya untuk memperluas wawasan para santri tentang hukum dan bahaya penyimpangan digital, tetapi juga untuk membekali generasi muda Aceh dengan kemampuan literasi keuangan syariah yang relevan dengan perkembangan zaman.
Acara turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Pimpinan Dayah Madrasah Ulumul Quran, Ustadz H. Samsuria, S.Ag., M.Pd; Kasi Penkum Kejati Aceh, Ali Rasab Lubis, S.H; Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Muhsin, S.Pd.I, M.Pd.I; serta Pimpinan Bank Aceh Syariah Cabang Langsa, TM. Andika Putra.
Dalam penyampaiannya, Kasi Penkum Kejati Aceh, Ali Rasab Lubis, memaparkan materi hukum secara komprehensif, mulai dari konsep dasar hukum hingga tahapan penanganan perkara dari penyidikan hingga persidangan.
Di hadapan para santri, ia menegaskan pentingnya menjauhi segala bentuk pelanggaran hukum, khususnya judi online dan bullying yang kini marak dikalangan pelajar.
“Santri adalah calon pemimpin bangsa. Fokuslah menuntut ilmu dan jauhi judi online serta bullying. Dua hal ini merusak masa depan dan mencoreng nama baik lembaga pendidikan,” tegasnya.
Materi tersebut mendapatkan respons positif, terlihat dari antusiasme santri yang aktif bertanya dan berdiskusi.
Bank Aceh Syariah turut memberikan edukasi tentang pentingnya mengenal sistem keuangan berbasis syariah, mulai dari budaya menabung, manfaat rekening syariah, hingga produk-produk bank yang sesuai prinsip Islam.
Edukasi ini dinilai penting agar santri dapat memiliki pondasi literasi keuangan sejak dini, terutama di tengah dominasi transaksi digital saat ini.
Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Muhsin, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong profesionalisme lembaga dayah, termasuk melalui bantuan pembangunan dan program pembinaan Santri.
“Langsa dikenal banyak melahirkan penceramah dan ulama berkualitas. Kami berharap para santri hari ini menjadi generasi penerus yang profesional, berakhlak, dan bermartabat,” ujar Muhsin memberi motivasi.
Ia juga menekankan pentingnya disiplin dan ketaatan terhadap aturan dayah sebagai kunci keberhasilan pendidikan.
Sebagai bentuk apresiasi, narasumber memberikan hadiah khusus bagi santri yang aktif bertanya dan berhasil menjawab kuis seputar materi hukum dan keuangan syariah. Momen ini disambut gembira dan meningkatkan minat belajar para peserta.




















