Daerah

PUPR Aceh Barat Lakukan Survei Rencana Pembangunan Jembatan Penghubung di Desa Pante Cermin

×

PUPR Aceh Barat Lakukan Survei Rencana Pembangunan Jembatan Penghubung di Desa Pante Cermin

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat melakukan survei lapangan ke lokasi rencana pembangunan jembatan penghubung antar dusun di Desa Pante Cermin, Kecamatan Pante Ceureumen, Sabtu (3/5/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam proses perencanaan pembangunan jembatan yang telah lama dinanti oleh masyarakat setempat, terutama warga Dusun Musalla.

Survei ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan PUPR Aceh Barat, Beni Hardi, yang turut serta turun ke lapangan bersama tim teknis dari dinas terkait. Dalam kesempatan tersebut, mereka melakukan peninjauan terhadap kondisi jembatan lama yang saat ini masih digunakan warga, sekaligus mengumpulkan berbagai data teknis yang akan dijadikan dasar perencanaan pembangunan ke depan.

“Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memahami secara langsung kebutuhan infrastruktur masyarakat, khususnya di wilayah pedalaman. Berdasarkan hasil pengamatan kami, kondisi jembatan yang lama sangat memprihatinkan. Struktur jembatan sudah rapuh, dan jelas tidak lagi layak digunakan sebagai sarana transportasi harian,” ungkap Beni saat ditemui di lokasi survei.

Menurut Beni, jembatan tersebut memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Selain menjadi satu-satunya akses penghubung antara dua dusun di Desa Pante Cermin, jembatan ini juga dilalui setiap hari oleh anak-anak sekolah, para petani, dan warga yang hendak ke pasar atau ke pusat kecamatan. Pada musim hujan, kondisi jembatan semakin berbahaya karena permukaan licin dan rentan roboh.

“Fungsi jembatan ini tidak hanya sebatas infrastruktur transportasi, tetapi menyangkut keselamatan, pendidikan, dan ekonomi warga. Anak-anak sekolah, misalnya, setiap hari harus melintasi jembatan dengan risiko yang tinggi, terutama saat musim hujan,” ujarnya.

Dari hasil koordinasi dengan aparatur desa, diketahui bahwa sekitar 50 kepala keluarga tinggal di wilayah yang bergantung pada jembatan tersebut. Seluruh aktivitas masyarakat—baik menuju dusun tetangga, kebun, pasar, maupun sekolah—bergantung pada keberadaan jembatan itu.

“Kami memahami keresahan masyarakat yang setiap hari mempertaruhkan keselamatan hanya untuk bisa beraktivitas. Karena itu, hasil survei ini akan segera kami laporkan kepada pimpinan agar dapat segera ditindaklanjuti melalui tahapan perencanaan teknis dan penganggaran,” tambah Beni.

Ia juga menegaskan bahwa pembangunan jembatan penghubung di Desa Pante Cermin akan menjadi salah satu prioritas dalam program PUPR tahun ini. Selain menyangkut aspek keselamatan, pembangunan ini juga diproyeksikan mampu meningkatkan mobilitas dan membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.

Dinas PUPR Aceh Barat, lanjut Beni, akan menyusun desain teknis pembangunan dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan kebutuhan lokal. Tujuannya agar jembatan yang nantinya dibangun benar-benar sesuai dengan kondisi lapangan dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.

“Setelah proses survei ini selesai, kita akan masuk ke tahap perencanaan teknis yang lebih mendetail. Kami juga berharap ada dukungan dari berbagai pihak, baik dari anggaran kabupaten, provinsi, maupun pusat. Karena ini menyangkut infrastruktur dasar yang sangat penting,” jelasnya.

Sementara itu, masyarakat Desa Pante Cermin menyambut antusias kehadiran tim dari Dinas PUPR. Mereka menilai bahwa kunjungan ini menjadi pertanda baik bahwa aspirasi mereka selama ini mulai diperhatikan oleh pemerintah. Selama bertahun-tahun, warga harus mengandalkan jembatan seadanya yang hanya terbuat dari papan dan bambu, yang sangat membahayakan keselamatan pengguna, terutama anak-anak.

“Setiap musim hujan, kami selalu waswas saat melintasi jembatan. Kondisinya sangat licin, dan beberapa bagian bahkan mulai lapuk. Kami sudah lama menantikan jembatan yang lebih kokoh dan aman,” ujar Hasyim, salah satu tokoh masyarakat di Dusun Musalla.

Ia berharap, hasil survei yang dilakukan Dinas PUPR dapat segera ditindaklanjuti dengan proses pembangunan sesegera mungkin. Menurutnya, jembatan yang layak akan membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam memperlancar akses pendidikan dan ekonomi.

Dengan dilakukannya survei awal ini, masyarakat Desa Pante Cermin menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah agar pembangunan jembatan penghubung dapat segera direalisasikan. Proyek ini dinilai sebagai solusi konkret atas persoalan aksesibilitas yang selama ini menjadi hambatan utama dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pembangunan jembatan diharapkan tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga menjadi titik awal bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah pedalaman Kabupaten Aceh Barat.

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Harimau liar
Daerah

HABANUSANTARA.NET – Warga Dusun Sijudo, Desa Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, mulai dihantui rasa cemas setelah seekor harimau liar hampir sepekan berkeliaran di sekitar permukiman mereka. Kondisi tersebut membuat…

Daerah

Sigli – Habanusantara.net Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Marzuki Ali Basyah, M.M didampingi Ketua Bhayangkari Daerah Aceh Ny. Ira Marzuki beserta rombongan melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Polres Pidie Kamis,…

Daerah

Habanusantara.net – Suasana haru menyelimuti kediaman Dr. Ir. H. Azwar Abubakar, M.Sc di Jalan Sudirman, Gampong Geuceu Iniem, Banda Aceh, Minggu (16/11/2025), ketika para pengurus Forum Silaturrahmi Aceh Rayeuk (Forsiar) datang…

Daerah

Habanusantara.net – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M. Nasir menyambut langsung kedatangan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Muhammad Taufiq dan Sekretaris Utama LAN Andi Taufiq di Bandara Internasional Sultan Iskandar…

close