Sekda menjelaskan, semakin banyak sumber pangan yang dihasilkan masyarakat Aceh, maka akan semakin banyak yang diserap oleh dapur MBG. Dengan demikian, maka semakin besar pula peredaran uang di Aceh.
Sekda menjelaskan, jika masyarakat, Koperasi Merah Putih dan sektor UMKM mampu memproduksi kebutuhan dapur MBG seperti telur, beras, ikan, sayur mayur, maka perekonomian Aceh benar-benar akan berdenyut dan berada di tren pertumbuhan yang positif.
“Jika ini sukses kita jalankan serta didukung oleh operasional Koperasi Merah Putih yang juga salah satu tugasnya mendukung MBG, selain itu masyarakat dan pelaku UMKM juga bergerak bersama, maka meski pada 2026 dana Transfer ke Daerah dipangkas hingga Rp896 miliar, maka upaya kita menekan inflasi tetap akan berada di jalur yang tepat,” ucap Sekda.




















