Habanusantara.net- Para pendemo yang mayoritasnya mahasiswa dengan mengunakan almamater kampus masing-masing perguruan tinggi di Kota Lhokseumawe dan Masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pasee, pada Senin (1/9/2025).
Adapun tuntutan yang disuarakan adalah :
1. Mendesak Reformasi Polri dan copot Kapolri Jendral Listiyo Sigit Prabowo.
2. Tolak RUU KUHP
3. Tolak Penambahan 5 Batalyon
4. Mengecam tindak krimilitas terhadap PRES
5. Tolak kenaikan pajak PBB Lhokseumawe
6. Menolak kenaikan tunjangan DPR-RI
7. Menolak perubahan sejarah ulang Indonesia dan copot Menteri Fadli Zon
8. Mendesak Penerintah Aceh untuk segera menyelesaikan bonus Atlet Aceh
Atas penolakan 5 Batalyon di Aceh Kodim 0103/Aceh Utara, Letkol Arh Jamal Dani Arifin, S.Sos., M.M.D.S., Saat ditemui Wartawan HabaNusantara Net Menjelaskan, Pembentukan Batalyon di Aceh merupakan keputusan dari Pusat dan bukan permintaan atau pengajuan dari Kodam Iskandar Muda, desakan dari Mahasiswa untuk penundaan Batalyon ini menjadi bahan pertimbangkan kepada Satuan TNI Iskandar Muda
” Keputusan ini dari pusat bukan kemauan kami Dari Kodam Iskandar Muda, kami hanya menjalankan tugas untuk mengamankan aksi demo tersebut,dan desakan mahasiswa menjadi bahan pembicaraan kami kepada pimpinan kami di Kodam Iskandar muda, Ujarnya Letkol Arh Jamal
Dalam pembahasan dengan mahasiswa para instansi Pemerintah kota Lhokseumawe dan TNI – Polri sudah menanggapi beberapa tuntutan maka dalam hal ini unsur forkopimda mencari Win-win Solition dan bukan untuk Reflesif berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP).