Haba Nusantara.net— Masalah sampah di Kota Panton Labu kembali menjadi sorotan. Para pedagang mengeluhkan tumpukan sampah yang tidak kunjung diangkut di sejumlah titik strategis kota. Kondisi ini terjadi akibat keterbatasan armada truk pengangkut sampah.
“Sudah dua hari berturut-turut sampah tidak diangkut. Padahal ada truk pengangkut yang lewat, tapi mungkin karena jumlahnya terbatas, jadi tidak semua sampah diambil. Akibatnya, menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu pemandangan kota,” ujar salah satu pedagang, Irwan.
Ia menilai kondisi ini sangat meresahkan. “Kalau terus begini, tidak heran kalau kota ini disebut ‘kota sampah’. Sampah menumpuk, lalat di mana-mana, belum lagi dampaknya terhadap kesehatan,” tambahnya.
Irwan berharap Bupati Aceh Utara, yang merupakan putra asli Kecamatan Tanah Jambo Aye, dapat segera memerintahkan dinas terkait untuk menambah armada pengangkut sampah di wilayah Kota Panton Labu.
“Ini kan kecamatan tempat tinggal Bupati. Seharusnya masalah sampah tidak dibiarkan berlarut-larut. Harus ada tindakan tegas,” tegas Irwan.
Sementara itu, warga lainnya, Nur Aini, mengatakan bahwa persoalan pengelolaan sampah di Panton Labu sudah berlangsung lama.
“Ini masalah manajemen. Jika terus dibiarkan, bukan hanya citra kota yang rusak, tapi juga kualitas hidup masyarakat akan menurun,” ungkapnya.
Ia juga mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk segera mengambil langkah cepat dan tepat agar julukan “kota sampah” tidak melekat permanen pada Panton Labu.
Pantauan Haba Nusantara Net di lapangan menunjukkan tumpukan sampah masih terlihat di Jalan Tgk Chik Ditiro dan sejumlah titik di jalan utama lainnya. Bau menyengat dari sampah rumah tangga menjadi keluhan utama warga dan pengguna jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan (DLHK) Aceh Utara, Saifullah, M. Pd saat di konfirmasi oleh wartawan ini melalui whatsapp tidak aktif hanya tercontreng satu.
Kemudian Wartawan ini mencoba konfirmasi dengan Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah Wahyuddin melalui whatsapp hanya tercontreng dua, sampai berita ini di kirim ke meja Redaksi, Wahyuddin belum membalas konfirmasi media ini.[mnw]