Tak Sekadar Estetika, Tapi Juga Ketertiban
Wali Kota Illiza dengan tegas menyebut bahwa pembongkaran ini bukan semata-mata soal estetika kota, tapi juga soal ketertiban dan keadilan dalam berusaha. Banyak pengusaha reklame yang patuh, membayar izin dan mengikuti aturan. Namun sayangnya, masih ada yang “main belakang” dengan memasang baliho tanpa izin resmi.
“Ini bentuk ketidakadilan juga bagi pengusaha yang taat aturan. Kami tidak akan mentolerir yang melanggar. Kalau tidak ada izin, ya kami bongkar. Titik,” tegasnya.
Illiza juga menegaskan bahwa tindakan ini bukan sekadar gertakan pemerintah, melainkan komitmen jangka panjang. Ia tak ingin Banda Aceh kehilangan identitasnya sebagai kota Islami yang bersih, tertib, dan nyaman.
Komitmen Tegas, Meski Tak Mudah
Bukan hal mudah membongkar baliho ilegal, apalagi jika pemasangnya adalah pihak-pihak yang memiliki kekuatan ekonomi atau koneksi politik. Namun, Illiza menegaskan bahwa pemerintahannya tak akan pandang bulu.
“Insya Allah kami akan terus berkomitmen. Meski berat, ini harus dilakukan demi Banda Aceh yang lebih tertib dan nyaman,” ujarnya sambil memantau pembongkaran.
Ia juga mengajak para pelaku usaha reklame untuk tidak sekadar memikirkan profit, tetapi juga memikirkan dampak visual dan tata ruang kota. “Kita hidup di kota yang punya aturan. Kalau mau pasang reklame, ikuti prosedur, jangan seenaknya sendiri,” tambahnya.