Habanusantara.net, Pasar takjil di Sibreh, Aceh Besar, kembali semarak saat bulan suci Ramadhan. Sejak hari pertama puasa, suasana di pasar ini begitu hidup dengan pedagang yang sibuk melayani pembeli dan aroma khas hidangan berbuka yang menggoda selera. Para pedagang pun menikmati berkah Ramadhan dengan meningkatnya pendapatan mereka.
Di tengah riuhnya pasar, Rini (35), seorang pedagang aneka kue dan minuman, tampak sibuk melayani pelanggan. Ia mengaku dagangannya laris manis sejak awal puasa. “Alhamdulillah, sejak hari pertama Ramadhan jualan saya hampir selalu habis. Ini benar-benar berkah buat kami,” ujar Rini dengan senyum sumringah.
Rini menjajakan berbagai jenis jajanan tradisional khas Aceh seperti timphan, kue bhoi, serta aneka minuman segar. Ia berharap kondisi ini terus bertahan hingga akhir Ramadhan agar ia bisa menabung untuk menyambut Idul Fitri. “Kalau terus ramai begini, kami bisa menyiapkan lebih banyak kebutuhan lebaran,” imbuhnya.
Tak jauh dari lapak Rini, Adi (27) sibuk mengupas kelapa muda dan meracik air tebu. Ia merupakan pedagang musiman yang hanya berjualan saat bulan puasa. “Saya buka lapak ini khusus bulan Ramadhan saja, mumpung banyak yang cari kelapa muda dan air tebu buat berbuka,” kata Adi.
Ia menjual kelapa muda dengan harga Rp 8.000 per butir, sedangkan jika ditambah sirup atau gula merah, harganya menjadi Rp 10.000. Sementara itu, air tebu segar dibanderol Rp 5.000 per gelas. Menurutnya, minuman segar ini menjadi primadona di pasar takjil, terutama saat cuaca panas. “Biasanya menjelang magrib makin ramai, kadang dagangan saya sudah habis sebelum adzan,” ungkapnya.
Pasar takjil Sibreh memang menjadi tujuan utama warga untuk mencari makanan berbuka. Selain masyarakat sekitar, banyak juga pengendara yang melintas dan sengaja mampir untuk membeli aneka hidangan. Sejak pukul 16.30 WIB, jalanan sekitar pasar mulai ramai dengan pembeli yang berburu takjil favorit mereka.
Salah seorang pembeli, Fauzan (42), mengaku selalu menyempatkan diri mampir ke pasar takjil setiap sore. “Rasanya kurang lengkap kalau buka puasa tanpa takjil dari sini. Banyak pilihan dan rasanya juga enak,” katanya.
Sibreh sendiri dikenal sebagai salah satu pusat kuliner khas Aceh, terutama saat Ramadhan. Selain jajanan tradisional, berbagai hidangan khas seperti mie Aceh, bubur kanji rumbi, serta aneka es buah juga banyak dijual di pasar ini. Para pedagang berharap animo masyarakat terus meningkat hingga akhir bulan puasa agar mereka bisa mendapatkan penghasilan lebih baik tahun ini.
Meskipun suasana pasar sangat ramai, para pedagang tetap berusaha menjaga kebersihan dan kualitas makanan yang dijual. Beberapa dari mereka bahkan mulai menggunakan kemasan ramah lingkungan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Antusiasme masyarakat yang tinggi menunjukkan bahwa pasar takjil Sibreh bukan sekadar tempat berjualan, tetapi juga bagian dari tradisi Ramadhan yang dinanti setiap tahun. Bagi pedagang, bulan suci ini menjadi momen penuh berkah, sementara bagi pembeli, ini adalah kesempatan untuk menikmati aneka kuliner khas yang hanya muncul saat Ramadhan.[]