Habanusantara.net – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, daya beli masyarakat di Pasar Aceh, Banda Aceh, masih lesu.
Menurut pedagang di Pasar Aceh, Ola mengatakan daya beli tahun ini lebih rendah jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Ia mengaku penurunan ini terjadi karena banyak masyarakat kini beralih ke platform belanja online untuk memenuhi kebutuhan Lebaran mereka.
“Kita masih duduk santai menunggu pembeli. Biasanya mendekati lebaran kita sudah sangat sibuk,” ujar Ola, Senin (17/3/2025).
Menurutnya, kondisi ini diperparah oleh stigma yang menyebut harga pakaian di Pasar Aceh lebih mahal dibandingkan tempat lain. Padahal, Ola menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
“Banyak yang mengira harga di Pasar Aceh mahal, padahal tidak semua begitu. Banyak barang yang jauh lebih murah, bahkan lebih terjangkau dibanding toko lainnya,” jelasnya.
Ola menambahkan bahwa harga yang lebih tinggi biasanya berlaku untuk produk dengan kualitas tertentu atau merek tertentu, namun Pasar Aceh juga menawarkan banyak pilihan pakaian dengan harga yang bersahabat.
“Ada banyak pakaian lokal dari Tanah Abang dan Thamrin, hingga pakaian impor dari Bangkok yang memang lebih diminati karena modelnya yang trendi,” sebutnya.
Ola berharap pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang dijadwalkan pada 17 Maret mendatang dapat membawa angin segar bagi para pedagang.
“Mudah-mudahan setelah THR cair, pembeli mulai berdatangan. Tapi tetap saja, rasanya tidak akan seramai dulu,” keluhnya.[]