Haba Nusantara.net, Jaringan Aneuk Syuhada Aceh, (JASA) Aceh Utara meminta Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) tidak mengadu domba eksekutif dan legislatif yang saat ini sangat harmonis dalam membangun Aceh yang lebih baik
Ketua JASA Aceh Utara, Mukhlis Saed Adnan menyebutkan, saat ini hubungan eksekutif dengan legislatif Aceh sangat baik, dan jangan diadu domba hanya karena ada kepentingan tertentu.
“Pernyataan Ketua DPRA Zulfadli terkait pengangkatan Alhudri sebagai Plt Sekda cacat hukum sama sekali bukan bentuk perlawanan, itu hanya koreksi semata dan saya yakin Mualem sangat bijaksana menyikapi hal ini, jadi tolong jangan rusak hubungan eksekutif dan legislatif hanya untuk kepentingan kelompok tertentu,” katanya.
Dikatakan Mukhlis, pihaknya sangat mendukung kepemimpinan Zulfadli sebagai ketua DPRA. Menurutnya, Zulfadli merupakan sosok mengayomi dan diterima semua kalangan dan punya terobosan.
Mukhlis menyebutkan, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam pidatonya saat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada Rabu (12/2) lalu sempat menyampaikan bahwa Ketua DPRA merupakan sosok yang paling berperan atas dipercepatnya pelantikan Mualem-Dek Fadh. Sejatinya pelantikan Gubernur Aceh dilaksanakan pada 20 Maret kemarin.
Namun Zulfadli sebagai ketua DPRA menyurati Kemendagri dan bahkan bertemu Tito Karnavian meminta agar pelantikan Gubernur Aceh dapat dilaksanakan di Aceh sesuai amanah UUPA.
Itu salah satu bukti nyata bahwa Zulfadli layak dipercayakan untuk terus melanjutkan kepemimpinannya sebagai ketua.
” Untuk itu jami mengajak YARA berpikir lebih luas untuk kepentingan bangsa Aceh yang lebih baik kedepan, jangan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja,” katanya.[]
