DPRKHeadline

Pasar Newtown Diduga Jadi Sarang Maksiat? Abdul Ghafur Minta PJ Walikota Tindak Tegas

×

Pasar Newtown Diduga Jadi Sarang Maksiat? Abdul Ghafur Minta PJ Walikota Tindak Tegas

Sebarkan artikel ini

Haba Nusantara.net– Anggota DPRK Banda Aceh, Abdul Ghafur, melontarkan kritik tajam terkait aktivitas mencurigakan di Pasar Newtown, Lamdom. Menurutnya, lokasi tersebut diduga menjadi tempat ajang maksiat pada malam hari, sehingga mencoreng citra Kota Banda Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam.

“Sekitar pukul 02.00 dini hari, saya melihat langsung banyak kendaraan berkumpul, laki-laki dan perempuan bergerombol dalam kegelapan. Ini jelas melanggar syariat Islam dan merusak citra Kota Banda Aceh,” ungkap Abdul Ghafur, Jumat (24/1).

Ia meminta PJ Walikota Banda Aceh segera bertindak tegas menyikapi dugaan ini, terutama mengingat masa jabatan sebagai pejabat sementara akan segera berakhir. Ghafur juga mengkritik kinerja pemerintah kota yang dianggap lebih sibuk dengan pencitraan daripada menuntaskan persoalan mendasar.

“Jangan hanya ke tempat yang terang saja, atau menyoroti yang sudah terlihat. Urus juga pelanggaran yang terjadi di tempat gelap. Kalau memang tidak mampu menegakkan syariat Islam, lebih baik PJ Walikota mundur,” tegasnya.

Abdul Ghafur juga berharap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memantau kinerja PJ Walikota Banda Aceh. Menurutnya, ketegasan dalam menegakkan syariat Islam merupakan tanggung jawab utama pejabat daerah, khususnya di kota yang dijuluki Serambi Mekkah.

Lebih lanjut, Ghafur menyarankan agar Pasar Newtown segera disewakan kepada pihak ketiga untuk mengelola secara profesional.

Hal ini dilakukan agar pasar tersebut tidak terbengkalai dan meminimalkan potensi penyalahgunaan area tersebut sebagai tempat yang tidak semestinya.

“Kalau bisa, sewanya jangan terlalu tinggi. Kalau terus lama dibiarkan, dikhawatirkan bangunan pasar akan rusak dan benar-benar menjadi sarang maksiat,” pungkasnya.[Adv]

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close