Nasional

Judi Online Picu Kemiskinan Baru, Pemerintah Gencarkan Edukasi Masyarakat

×

Judi Online Picu Kemiskinan Baru, Pemerintah Gencarkan Edukasi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bersama Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bersama Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar

Habanusantara.net, Pemerintah terus memperkuat langkah melindungi masyarakat dari dampak buruk judi online yang kini menjadi penyebab utama kemunculan kemiskinan baru.

Dalam sinergi antara Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) serta Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), sejumlah langkah strategis dirumuskan dalam pertemuan yang digelar hari ini (28/11) di Kantor Kementerian Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta Pusat.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan pentingnya literasi digital sebagai solusi untuk mengurangi permintaan terhadap judi online. Ia menjelaskan bahwa masyarakat perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang jebakan finansial dan sosial yang ditimbulkan oleh praktik tersebut.

“Judi online adalah ancaman nyata yang tidak hanya menjerat individu, tetapi juga memperburuk kemiskinan di masyarakat. Ini bukan sekadar isu teknologi, tetapi juga persoalan kesadaran. Karena itu, kami menggerakkan pendamping desa, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), hingga kader pembangunan untuk memberikan literasi digital langsung kepada masyarakat,” ungkap Meutya.

Ia juga menyoroti bahwa memutus akses situs judi online dan menutup rekening terkait hanya langkah awal. Pendekatan utama, menurutnya, adalah menyasar akar masalah berupa tingginya permintaan masyarakat terhadap judi online.

“Dengan literasi digital yang masif, kami berharap dapat mengubah pola pikir masyarakat, khususnya di kelompok rentan yang paling terdampak,” tambahnya.

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Kemkomdigi dan Kemenko PM memperluas cakupan program edukasi digital ke pedesaan dan daerah dengan akses informasi yang terbatas. Program ini mencakup sosialisasi tatap muka, pelatihan berbasis komunitas, serta kampanye di berbagai platform media.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia menilai judi online telah menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, terutama pada struktur ekonomi keluarga.

“Judi online menciptakan kemiskinan baru yang merusak tatanan sosial dan ekonomi masyarakat. Literasi digital adalah alat penting untuk melawan narasi palsu tentang keuntungan dari judi online. Kita perlu membangun kesadaran kolektif bahwa ini adalah jebakan yang merugikan,” tegas Muhaimin.

Pemerintah berkomitmen melibatkan berbagai pemangku kepentingan lokal dalam menyukseskan upaya ini. Dengan pendekatan edukasi yang terintegrasi, diharapkan masyarakat lebih sadar akan bahaya judi online dan mampu menghindari praktik tersebut.

“Tujuan kami adalah melindungi masyarakat dari ancaman sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh judi online. Dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan aktif dari masyarakat, kami optimis dapat menekan dampak buruknya,” tutup Meutya Hafid.[]

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close