Habanusantara.net, Angin kencang yang menyapu sebagian wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh pada Minggu (28/07/2024) siang, sekitar pukul 12.30 hingga 13.00 WIB, mengakibatkan belasan pohon tumbang dan sejumlah insiden yang ditangani oleh BPBD Aceh Besar.
Salah satu insiden terjadi di Lokasi Wisata Alam Air Terjun Suhom Gampong Tunong Krueng Kala Lhoong, di mana dua pengunjung terluka.
Berdasarkan keterangan dari Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di lokasi wisata Air Terjun Suhom, yang sedang ramai dikunjungi pengunjung karena hari libur.
Pohon yang patah menimpa dua orang pengunjung, yaitu Muhammad Riqal (22) warga Gampong Ateuk Deah Tanoh, Banda Aceh, yang mengalami patah tulang tangan, dan Zulfikar (26) warga Gampong Ceurih, Banda Aceh, yang mengalami luka lecet.
Petugas pemadam BPBD Aceh Besar pos Lhoong segera menuju lokasi setelah menerima informasi tentang kejadian tersebut. Setiba di lokasi, petugas langsung memberikan pertolongan dan mengevakuasi kedua korban ke titik aman sebelum melakukan pemotongan dan pembersihan pohon tumbang.
Usaha penanganan berhasil diselesaikan pada pukul 13.40 WIB dengan bantuan dari personil Polsek, Koramil setempat, dan warga sekitar.
Selain insiden di Air Terjun Suhom, BPBD Aceh Besar juga menerima laporan tentang kerusakan yang ditimbulkan oleh angin kencang di Gampong Lamteh, Kecamatan Peukanbada.
Atap sebuah ruko yang sedang dalam proses pembangunan milik Yusuf Usman di Gampong Lam Hasan porak-poranda dihantam angin. Toko tersebut dalam keadaan kosong saat kejadian.
Petugas piket pemadam kebakaran BPBD Aceh Besar pos Peukan Bada langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pendataan dan pelaporan, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan.
Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, mengimbau warga untuk mewaspadai kondisi musim pancaroba saat ini karena cuaca sulit diprediksi.
Ia juga meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan tindakan mitigasi mandiri, seperti pemusnahan sampah dengan api dan memastikan sisa bakaran di dapur tidak memicu bencana.
“Misalnya berhati-hati dalam melakukan pemusnahan sampah dengan api, termasuk berhati-hati dengan sisa bakaran di dapur hingga tidak menjadi pemicu bencana,” ujar Ridwan Jamil.
Ridwan Jamil juga menekankan pentingnya meningkatkan kesiagaan di tengah kondisi cuaca yang sangat fluktuatif, terutama karena BPBD Aceh Besar saat ini menjadi leading sektor dalam Satgas Darurat Bencana Kekeringan di Lhoknga. BPBD Aceh Besar harus menyiapkan belasan armada dan puluhan personil setiap hari untuk mendistribusikan air bersih di Kecamatan Lhoknga dan sebagian Peukanbada.