Habanusantara.net, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, beserta Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Agus Jumaidi SPd MPd, serta Kabag Ekonomi Sekdakab, Achsani Taqwim, Ssos MPM, menerima audiensi perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) dalam rangka membahas Desa Binaan Asian Medical Students’ Association (AMSA-USK).
Pertemuan ini berlangsung di Ruang Kerja Bupati di Gedung Dekranasda Gampong Gani, Aceh Besar, pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Iswanto menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsyiah sebagai bagian dari Desa Binaan Asian Medical Students’ Association (AMSA).
“Kami akan mendukung acara ini, kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Aceh Besar di bidang kesehatan. Apalagi, sekarang kita lagi gencar-hencarnya memerangi stunting yang menjadi isu nasional selama ini,” kata Muhammad Iswanto.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa Kedokteran USK karena telah memilih Gampong Lamtutui, Kecamatan Peukan Bada, sebagai Desa Binaan AMSA-USK.
“Terimakasih sudah mempercayai Kabupaten Aceh Besar untuk dijadikan sebagai lokasi konsentrasi berbagai kegiatan dari Fakultas Kedokteran Unsyiah yang berhubungan langsung dengan masyarakat Aceh Besar,” tambahnya.
Muhammad Iswanto berharap agar mahasiswa Kedokteran USK terus berkolaborasi dengan Pemerintah dalam upaya pencegahan stunting. “Kerja sama yang baik antara Perguruan Tinggi dan Pemerintah sangat penting dalam mempercepat, memastikan kebijakan yang tepat, dan mengukur dampak dari langkah-langkah pencegahan stunting,” harapnya.
Di sisi lain, Muhammad Afif Almutawakkil, Mahasiswa Kedokteran USK, menjelaskan bahwa AMSA-USK adalah sebuah organisasi kemahasiswaan di bidang kedokteran dan kesehatan yang berkomitmen pada pembangunan kesehatan dan kedokteran di Indonesia.
Mereka merupakan bagian dari AMSA-Indonesia, sebuah organisasi kemahasiswaan Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan kesehatan.
“AMSA-USK didirikan pada Mei 2005 dan menjadi anggota penuh AMSA-Indonesia pada Juli 2006. Fokus utama kami adalah pengembangan sumber daya manusia kedokteran USK untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” ujar Afif.
Afif juga menjelaskan bahwa Desa Binaan AMSA-USK merupakan sebuah program yang diorganisir oleh Departemen Community Outreach AMSA-USK. Program ini merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat di desa terpencil dengan memberikan pelayanan kesehatan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka melalui kunjungan berkala.
“Program ini melibatkan kolaborasi dengan komunitas lokal dan dilaksanakan dalam periode waktu tertentu, untuk memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat desa tersebut,” jelasnya.
Tujuan utama dari Desa Binaan AMSA-USK adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan, sehingga masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan teratur. Selain itu, program ini juga memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat.[]
