Headline

Kibarkan Berita Tauhid, For Ummah Gelar Aksi Peduli Warga Rempang

×

Kibarkan Berita Tauhid, For Ummah Gelar Aksi Peduli Warga Rempang

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net,- Meskipun hujan turun dengan lebat, semangat para pendemo dari Forum Ukhuwah Muslimin dan Muslimat Aceh (For Ummah) tidak terpadam. Mereka berkumpul di Simpang Lima, Kota Banda Aceh, pada hari Sabtu, 23 September 2023, untuk menggelar aksi peduli terhadap isu Rempang, dengan mengibarkan bendera bertuliskan tauhid dan membentangkan spanduk berisikan pesan perdamaian dan keadilan.

Terlepas dari hujan yang mengguyur, para peserta aksi yang mayoritas terdiri dari anak-anak dan wanita ini, dengan penuh semangat, berorasi dan berbicara tentang kepedulian mereka terhadap isu Rempang. Mereka bahkan sesekali melantunkan takbir dan sholawat sebagai ungkapan kecintaan mereka kepada agama dan kemanusiaan.

Sebelum sampai di Simpang Lima, para peserta aksi berjalan kaki dari depan Masjid Raya Baiturrahman, diawasi oleh aparat kepolisian. Namun, yang menjadikan aksi ini semakin istimewa adalah orasi yang disampaikan oleh Ustad Rahmad Ibnu Umar, yang dengan tegas memberikan nasehat kepada pemimpin untuk tidak bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat.

“Kami harapkan kepada pemerintah untuk tidak mengusir warga Rempang demi kepentingan investasi semata. Namun, mereka harus bersikap adil dan mengayomi warganya, mengambil keteladanan dari Rasulullah dalam memimpin,” ujar Ustad Rahmat dengan semangat yang menggebu.

Ustad Rahmat juga menyoroti kepemimpinan di negeri ini yang, menurutnya, telah keluar dari aturan Al Quran dan Sunnah Rasulullah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memberikan nasihat kepada umat Islam, terutama para pemimpin mereka.

Dalam orasi selanjutnya, Ustad Ferdi mengulas sejarah Islam dan mendorong para peserta aksi untuk mengambil inspirasi dari kisah-kisah para sahabat.

Terfokus pada situasi yang tengah berkecamuk di Rempang, Kepulauan Riau, Forum Ukhuwah Muslimin dan Muslimat Aceh (For Ummah) menyampaikan pernyataan sikap yang tegas. Pernyataan itu dibacakan oleh Agus Ariyanto, M. Si, yang menyebut beberapa tuntutan kunci. Salah satunya adalah mendesak Pemerintah untuk mencabut status proyek Rempang Eco-City sebagai strategis nasional (PSN).

Selain itu, tuntutan mereka mencakup hak rakyat Melayu Rempang atas tanahnya. Mereka menilai kebijakan pemerintah yang mengutamakan investasi dengan mengorbankan rakyat dan tanah Melayu Rempang sebagai kebijakan kapitalistik dan kebijakan zalim yang melanggar hukum.

Agus Ariyanto, yang mewakili For Ummah, dalam tuntutannya mengutuk tindakan represif, intimidasi, dan kekerasan yang dilakukan oleh tim gabungan terhadap masyarakat Pulau Rempang dan Galang. Terlebih lagi, mayoritas penduduk Rempang adalah kaum muslimin, dan para muslimin dari Aceh dan tempat lain merasa berkewajiban membela hak-hak mereka yang diambil secara tidak adil oleh pemerintah atas nama investasi.

Terakhir, dalam tuntutannya, mereka berharap agar akar permasalahan di negeri ini diidentifikasi sebagai penerapan kapitalisme dan demokrasi yang dikhawatirkan telah meninggalkan nilai-nilai Islam sebagai sistem kehidupan. Para peserta aksi ini dengan tegas menyuarakan pesan perdamaian, keadilan, dan kepedulian yang menginspirasi para pendengarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close