Habanusantara.net – Sebuah kemenangan bisa mengubah banyak hal. Dan Minggu sore di Sirkuit Silverstone, Marco Bezzecchi membuktikan satu hal: Aprilia tak lagi harus bergantung pada Jorge Martin. Di tengah riuhnya paddock MotoGP Inggris 2025, kemenangan Bezzecchi terasa seperti tamparan elegan namun telak kepada pebalap utama mereka yang masih berkutat dengan cedera.
Setelah 23 balapan tanpa kemenangan, sejak Maverick Vinales berdiri gagah di puncak podium di Austin tahun lalu, Aprilia akhirnya mencicipi manisnya kemenangan kembali. Tapi kali ini bukan lewat nama besar, bukan dari pebalap andalan mereka Jorge Martin, melainkan dari sosok ‘anak baru’ di tim: Marco Bezzecchi.
“Saya tidak bisa berkata-kata. Ini lebih dari sekadar kemenangan,” ucap Bezzecchi dengan mata berkaca-kaca setelah mengibarkan bendera Aprilia di puncak podium. “Sebulan terakhir seperti rollercoaster. Saya memulai petualangan baru bersama Aprilia dan mereka percaya pada saya sejak hari pertama. Kami bekerja keras, sangat keras.”
Kemenangan ini bukan sekadar hasil kerja keras, tapi juga sinyal kuat bahwa Aprilia telah menemukan pondasi baru dalam proyek MotoGP mereka. Bezzecchi, yang sebelumnya sempat diragukan saat meninggalkan VR46, kini berdiri sebagai simbol transisi dan ambisi Aprilia. Dan mungkin, sebagai alasan kuat untuk merombak ulang rencana jangka panjang yang semula bertumpu pada Martin.
Kemenangan ini pun hadir di momen yang sungguh dramatis. Fabio Quartararo, yang memimpin sejak awal, harus menepi karena masalah teknis di tengah balapan. Bezzecchi yang sejak awal menjaga ritme dan menahan diri dari manuver nekat, mengambil alih kepemimpinan dan tak tergoyahkan hingga garis finis. Itu bukan sekadar keberuntungan—itu kecerdasan balap.
Dari Noale, markas besar Aprilia, kemenangan ini disambut bak fajar baru. Seorang petinggi tim—yang meminta namanya dirahasiakan—mengaku puas dengan progres Bezzecchi dan menyebut bahwa struktur tim akan terus beradaptasi dengan dinamika yang ada. “Kami percaya pada potensi Marco sejak awal. Ia datang bukan untuk sekadar mengisi bangku, tapi untuk membuat perubahan. Dan hari ini, ia melakukannya.”




















