Habanusantara.net, Banda Aceh – Anggota DPRK Banda Aceh Ismawardi mengatakan Pedapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banda Aceh itu sebagai ibu Kota Propinsi Aceh tidak bisa dibandingkan dengan Kota Medan ibu Kota Sumatera utara (Sumut), hal ini karena sangat berbeda.
“Medan memiliki pabrik-pabrik, industri dan berbagai sumber pemasukan daerah lainnya, sedangkan Kota Banda Aceh pemasukan PAD berasal dari sektor wisata, seperti perhotelan, restoran dan perparkiran, reklame dan lainnya, sedangkan pabrik dan industri lainnya tidak ada di Kota Banda Aceh, jadi wajar PAD kota Banda Aceh tidak sama dengan medan,” kata Ismawardi, Kamis (29/4/2021)
Begitu juga dengan persoalan pengangguran di Kota Banda Aceh masih banyak itu merupakan masih wajar karena selaku ibu kota Propinsi Aceh, masyarakat yang berada di Kota Banda Aceh tidak semuanya warga Kota, tapi masyarakat dari berbagai Kabupaten lain di Propinsi Aceh datang ke Ibu Kota Propinsi, apakah itu melanjutkan Pendidikan, mencari pekerjaan dan atau hanya melancong beberapa hari di Kota Banda Aceh.
“Jadi terkait pengangguran yang banyak di Banda Aceh itu hal yang wajar karena banyak pendatang seperti yang kita lihat banyak sekali pemuda yang ngongkrong di warung kopi dari pagi hingga malam, namun demikian tidak semua yang nongkrong itu pengangguran, itu tidak bisa disamaratakan,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN)
Ia menambahkan, terkait kemiskinan, pendidikan di Kota Banda Aceh masih berbenah dimasa pemerintahan bapak Wali Kota Aminullah, apalagi memasuki tahun ke tiga dan ke empat perintahan aminullah berada di situasi yang sangat sulit karena pandemi covid-19. Tidak hanya Banda Aceh, tapi seluruh dunia mengalami masalah serupa.
“Kita tidak perlu menyalahkan pemerintah, tapi saling memberikan masukan-masukan kepada pemerintah, jangan menyerang secara politik, terlebih akan memasuki tahun politik,” ujar Ismawardi[]
Terima Kasih Telah Membaca, Silahkan di Share ke yang Lain
