Ketua DPRK Dorong Generasi Muda Aceh Jadi Hafidz Al-Qur’an

Habanusantara.net – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, menginisiasi kegiatan Daurah Hafal Qur’an yang berlangsung di Masjid Baitusshalihin Ulee Kareng pada Rabu (13/3/2024).

Farid tidak hanya membuka kegiatan, tetapi juga memberikan motivasi kepada para santri tahfidz untuk berkomitmen dan fokus dalam mempelajari Al-Qur’an selama bulan Ramadan.

Farid menegaskan pentingnya mempelajari dan menghafal Al-Qur’an sebagai sumber kemuliaan dari Allah SWT, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Beliau mengungkapkan bahwa Al-Qur’an turun pada bulan yang sangat mulia ini, dan segala yang terkait dengan Al-Qur’an memiliki nilai yang tinggi. Selain itu, Farid mengajak para penghafal Al-Qur’an untuk merenungkan pentingnya memelihara kemurnian Al-Qur’an, yang merupakan kewajiban bagi umat Islam.

“Seseorang yang menghafal Al-Qur’an akan mendapatkan kedudukan yang mulia di dunia dan di akhirat. Mereka tidak hanya menjaga otentisitas Al-Qur’an, tetapi juga membentuk karakter mulia dan meningkatkan kecerdasan,” ujar Farid.

Farid juga mengaitkan semangat belajar dan menghafal Al-Qur’an di Palestina, di mana meskipun sedang terjadi konflik, anak-anak Gaza tetap semangat belajar.

Ia menegaskan bahwa di Indonesia, khususnya di Aceh, generasi muda seharusnya mengikuti jejak mereka dalam mempelajari Al-Qur’an untuk membentuk karakter yang mulia dan memimpin negara dengan tangguh di masa depan.

Direktur PTQ Baitusshalihin, Rizki Maulizar, menjelaskan bahwa program Daurah berlangsung selama 20 hari selama bulan Ramadan dengan partisipasi 130 peserta, baik laki-laki maupun perempuan.

Selain menghafal Al-Qur’an, para peserta juga diajak untuk memperbaiki akhlak dan mentadabburinya.

“Semoga Al-Qur’an tidak hanya menjadi ilmu, tetapi juga pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Rizki.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Yayasan Tahfidz Qur’an Baitusshalihin, Alfi Syahrin, Komite Pesantren Tahfidz Qur’an, Muzakkir, para ustadz-ustadzah, dan orang tua santri.

Keseluruhan acara tersebut diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam meningkatkan kecintaan dan kedalaman pemahaman terhadap Al-Qur’an di kalangan generasi muda Aceh.[Adv]