Habanusantara.net– Delapan instruktur terbaik dari Capella Honda Aceh resmi diberangkatkan untuk mewakili Provinsi Aceh dalam ajang Kontes Safety Riding Nasional 2025 yang akan digelar pada 15–18 Juni di Astra Honda Safety Riding Park (AHSRP) Deltamas, Bekasi. Kompetisi ini menjadi ajang tahunan bergengsi yang dihelat PT Astra Honda Motor (AHM) untuk menguji kemampuan dan standar kompetensi para instruktur keselamatan berkendara dari seluruh Indonesia.
“Ajang ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga momen penting untuk mengukur seberapa jauh kapabilitas para instruktur dalam menyampaikan edukasi keselamatan berkendara secara efektif kepada masyarakat,” ujar Reza Novendri, penanggung jawab tim Capella Honda Aceh, saat pelepasan peserta.
Menurut Reza, ada sembilan kategori yang diperlombakan tahun ini, termasuk kelas Instruktur Sport & Matic, Group Instruktur, Advisor Dealer, Advisor Community, hingga kategori paling bergengsi: Instruktur Big Bike. Seluruh peserta akan diuji mulai dari pemahaman teori dan wawasan seputar Safety Riding, kemampuan public speaking saat presentasi, hingga keterampilan teknis dalam berkendara yang menuntut presisi dan kepekaan tinggi terhadap risiko.
Keikutsertaan Capella Honda Aceh tahun ini bukan tanpa persiapan. Sejak awal tahun, tim instruktur telah menjalani berbagai tahapan pelatihan dan simulasi intensif untuk memastikan performa terbaik di lapangan. Semua itu dilakukan agar para duta safety riding Aceh tidak hanya tampil percaya diri, tapi juga mampu bersaing secara teknis dan mental di tingkat nasional.
“Ini adalah ajang kalibrasi, di mana setiap instruktur dari berbagai daerah akan diuji pada standar yang sama. Jadi, ini bukan soal menang saja, tapi juga soal menunjukkan bahwa Aceh punya sumber daya manusia unggulan dalam bidang keselamatan berkendara,” tambah Reza.
PT Astra Honda Motor sendiri secara konsisten menyelenggarakan berbagai program edukasi keselamatan berkendara secara nasional melalui jaringan Main Dealer di seluruh provinsi. Program ini menyasar semua kalangan, dari pelajar, mahasiswa, komunitas hingga karyawan swasta maupun instansi pemerintah, dengan harapan budaya #Cari_Aman bisa tertanam sejak dini dalam keseharian masyarakat Indonesia.[]
