Habanusantara.net– Gampong Ie Masen, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, dilanda keguguran setelah ditemukan mayat seorang mahasiswi di dalam kamar kos pada siang hari ini. Korban, yang diidentifikasi sebagai Nikki Tabela, seorang mahasiswi berusia 22 tahun asal Simeulue, ditemukan dalam keadaan mengenaskan.
Menurut Kapolsek Ulee Kareng Banda Aceh, Iptu Samsul Bahri, SH, penemuan tragis ini pertama kali diketahui oleh kakak kandung korban, Marria Monika. Sebelum peristiwa tragis tersebut, Marria Monika melihat Nikki mengantarkan adik bungsunya ke sekolah pada pukul 07.00 WIB pagi. Namun, ketika Marria Monika kembali ke rumah pada siang hari, dia melihat adiknya duduk di depan rumah dan bertanya mengapa tidak masuk ke dalam. Adiknya menjawab bahwa pintu kamar tidak dibuka oleh kakaknya, Nikki.
Ketika Marria Monika mencoba memanggil adiknya melalui pintu depan yang terkunci, tidak ada jawaban. Kemudian, dia mencoba mengintip melalui celah pintu kayu dan melihat adiknya berada di depan pintu kamar. Meskipun Marria Monika mencoba menghubungi Nikki melalui ponsel, tidak ada tanggapan.
Saksi kemudian meminta bantuan seorang tetangga bernama Farhan Muhammad Naufal (22) untuk membuka pintu depan dengan cara mendobraknya. Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, mereka menemukan Nikki dalam keadaan tergantung dengan seutas kain di pintu kamar tidurnya.
Kapolsek Ulee Kareng Banda Aceh menjelaskan bahwa dugaan sementara adalah Nikki Tabela mengakhiri hidupnya karena depresi, mengingat kondisinya yang saat itu sedang dalam tahap pengobatan. Kakak kandung korban segera melaporkan peristiwa ini kepada pihak desa, yang kemudian menginformasikannya ke Polsek Ulee Kareng.
Pukul 13.30 WIB, polisi bersama Tim Identifikasi Forensik (Inafis) Polresta Banda Aceh tiba di tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan awal. Selanjutnya, pada pukul 14.20 WIB, jenazah Nikki dievakuasi ke Rumah Sakit Zainal Abidin untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek menambahkan, “Jenazah korban direncanakan akan dikebumikan malam ini di pemakaman umum warga Simeulue yang berada di Desa Kajhu, Kabupaten Aceh Besar.”
Namun, keluarga korban menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah dan menginginkan pemakaman secepatnya.
Peristiwa tragis ini menyisakan kesedihan mendalam bagi warga Gampong Ie Masen dan menyiratkan perlunya perhatian serius terhadap masalah kesehatan mental di masyarakat.[]