ADVERTORIAL

Dukungan Psikologis Awal: Kunci Penting dalam Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

×

Dukungan Psikologis Awal: Kunci Penting dalam Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Sebarkan artikel ini

* DP3AP2KB Kota Banda Aceh Gelar Pelatihan Psychological First Aid

Kepala DP3AP2KB Banda Aceh, Cut Azharida, SH, foto bersama pemateri dan peserta pelatihan Psychological First Aid/ Dukungan Psikologis Awal Tahun 2023 di Hotel Seventeen Banda Aceh, Selasa (6/6/2023). FOTO/Dok DP3AP2KB

Habanusantara.net – Dalam rangka menjalankan mandat undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan perlindungan perempuan dan anak sebagai urusan wajib non-layanan dasar, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh menggelar Pelatihan Psychological First Aid atau Dukungan Psikologis Awal Tahun 2023

Kepala DP3AP2KB Banda Aceh, Cut Azharida, SH, menjelaskan bahwa meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak belakangan ini mendorong perlunya penanganan yang holistik. Saat menghadapi situasi kekerasan, perempuan dan anak-anak korban membutuhkan dukungan psikologis yang tepat dan segera.

Dukungan ini memiliki peran penting dalam membantu mereka mengatasi trauma, memulihkan diri, dan mencegah dampak jangka panjang yang lebih serius.

“Para profesional yang terlibat dalam pelayanan kepada perempuan dan anak korban kekerasan, seperti konselor, pekerja sosial, atau petugas kesehatan, perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memberikan dukungan psikologis awal. Melalui pelatihan yang tepat, mereka dapat menjadi sumber daya yang efektif dalam membantu proses pemulihan korban kekerasan,” ungkapnya.

Cut Azharida menekankan bahwa salah satu tantangan utama dalam memberikan pelayanan yang baik adalah peran sumber daya manusia (SDM) yang bertugas dalam layanan tersebut. Oleh karena itu, DP3AP2KB melakukan upaya pemantapan pelayanan dengan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme SDM yang terlibat dalam pelayanan perempuan dan anak korban kekerasan, termasuk SDM di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pemberdayaan Perlindungan Anak (UPTD PPA), Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas, Layanan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (Puspaga), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Kota Banda Aceh.

“Kami ingin para penyedia layanan memiliki SDM yang kuat dan profesional, sehingga penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banda Aceh dapat berjalan dengan optimal,” tegasnya.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam memberikan pelayanan kepada perempuan dan anak korban kekerasan, memberikan rasa aman, kenyamanan, keterhubungan, dan harapan kepada mereka, serta meningkatkan kreativitas dalam pendampingan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.

Cut Azharida mengakhiri dengan harapan bahwa para peserta pelatihan akan mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan serius dan seksama dari awal hingga akhir. Ia berharap pelatihan ini akan bermanfaat bagi semua peserta dan membantu meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan berkualitas bagi perempuan dan anak korban kekerasan.[Adv]

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close