Haba Nusantara.net, Di tengah suasana pasar tradisional Kota Langsa yang mulai ramai di pagi hari pasca sepekan lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, pada suatu kedai seorang pedagang terasi tampak sibuk melayani para pembeli.
Begitu juga sejumlah calon pembeli yang semuanya wanita – ibu-ibu rumah tangga – terlihat harus antri untuk membeli belacan khas Langsa ini
“Pembeli terasi ada yang untuk dikonsumsi sendiri dan dijadikan sebagai oleh-oleh,” ujar Gade seorang pedagang terasi di Jalan Teuku Umar, kawasan pasar tradisional Langsa kepada habanusantara.net Sabtu, (7/5/2022).
Tidak heran karena ramainya pembeli, sehari bisa habis terjual sekitar 200 kilogram terasi di Kedai Bang Gede yang memakai nama penjual terasi itu.
“Satu kilo kita jual 40 ribu. Sehari rata-rata bisa habis empat goni – satu goni 50 kilogram,” katanya.
Sesuai permintaan pembeli, Gade kerap kali harus mengemas terasi dalam bungkus-bungkus plastik ukuran setengah kilogram lalu ditipiskan.
Terasi yang dikemas seperti itu akan dijadikan sebagai oleh – oleh bagi pembelinya.
Gade menyebutkan, terasi yang dijualnya diproduksi di Gampong Simpang Lhee, Langsa Barat.
Kuliner klasik penggugah selera ini dijual di banyak kedai atau toko rempah dan kelontong di pasar tradisional Kota Langsa.
“Harga terasi yang dijual di pasar juga bervariasi, mulai 35 ribu, 40 ribu hingga 45 ribu rupiah perkilogram,” ujar seorang ibu rumah tangga, Susilawati.
Konon, belacan Langsa sudah terkenal kelezatannya sejak zaman panjajahan Belanda dan usaha produksi kuliner sambal ini pun sudah turun temurun di sejumlah gampong (desa) di daerah tersebut.
Menurut seorang warga Dusun Melayu II, Gampong Daulat, Yahya yang sudah berusia tujuh puluhan, sejak dulu terasi Langsa sudah dikenal di berbagai provinsi di Indonesia.
Sebutnya, usaha dan produksi terasi banyak di kawasan pesisir Gampong Simpang Lhee dan Lhokbani, Langsa Barat.
“Terasi Langsa sudah sampai ke mana-mana dikenal dan disukai. Sampai ke Sumatera Utara, Padang, Sumatera Barat famili kita tanya dan minta dikirim oleh-oleh terasi ,” ujarnya.
Wajar saja, setiap yang orang pergi ke Langsa pasti akan ada yang bilang jangan lupa bawa pulang oleh-oleh terasi. (Sudirman Mansyur).
Terima Kasih Telah Membaca, Silahkan di Share ke yang Lain
Tinggal Komentar Anda